Penelitian: Antibodi dari Vaksin BioNTech Lebih Kuat Ketimbang Sinovac
Sejumlah penerima vaksin Sinovac mungkin memerlukan dosis penguat ketiga, kata penelitian itu.
Penerima vaksin COVID-19 BionNTech ditemukan memiliki tingkat antibodi "substansial yang lebih kuat" ketimbang mereka yang menerima vaksin Sinovac, seperti dilaporkan South China Morning Post pada Sabtu, mengutip studi Hong Kong.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Sabtu (19/6), sejumlah penerima vaksin Sinovac mungkin memerlukan dosis penguat ketiga, kata media itu, yang mengutip kepala peneliti, Professor Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari Universitas Hong Kong (HKU).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Studi yang ditugaskan pemerintah itu dilakukan oleh sekolah kesehatan masyarakat HKU dan melibatkan pelacakan respons antibodi dari 1.000 orang penerima salah satu vaksin tersebut, lapor South China Morning Post.
Awal pekan ini, pejabat di Indonesia memperingatkan bahwa lebih dari 350 tenaga kesehatan terinfeksi COVID-19 meski telah menerima vaksin Sinovac dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit. Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran soal kemanjuran vaksin tersebut dalam melawan varian virus yang lebih menular.
Awal Juni, Uruguay merilis data dunia sungguhan mengenai dampak vaksin COVID-19 Sinovac Biotech di kalangan populasinya. Data menunjukkan bahwa vaksin tersebut 90 persen lebih ampuh mencegah orang harus mengalami perawatan intensif dan kematian.
Pemerintah Uruguay juga melakukan studi tentang keampuhan vaksin Pfizer/BioNTech di antara 162.047 petugas kesehatan dan kaum lansia di atas 80 tahun. Pemerintah mengatakan dosis tersebut 94 persen ampuh mencegah orang harus masuk ICU dan kehilangan nyawa, juga mengurangi infeksi hingga 78 persen.
Baca juga:
WHO: Covid-19 Varian Delta Telah Menyebar di Lebih dari 80 Negara di Dunia
Washington Beri Miras dan Ganja Gratis Bagi Warga yang Sudah Divaksin
Gejala Utama Jika Terpapar Virus Corona Varian Delta, Vaksin Masih Bisa Melindungi?
Varian Delta Bisa Segera Jadi Virus Corona Dominan dan Ancaman Baru Sistem Kesehatan
Virus Corona Sudah Ada di AS Sejak Desember 2019, Sebelum WHO Umumkan Pandemi
Kim Jong Un Sebut Korut Alami Kegentingan Pasokan Makanan karena Pandemi