Pengadilan Larang Donald Trump Blokir Akun Pengikut di Twitter
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak bisa lagi memblokir akun pengikut yang mengkritiknya di media sosial Twitter. Larangan ini berdasarkan keputusan Pengadilan Banding Federal AS
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak bisa lagi memblokir akun pengikut yang mengkritiknya di media sosial Twitter. Larangan ini berdasarkan keputusan Pengadilan Banding Federal AS yang menyatakan Trump melanggar konstitusi dengan memblokir orang-orang yang memiliki pandangan tak sejalan dari akun Twitternya.
Seperti diketahui, selama ini Trump juga memanfaatkan Twitter untuk berkomunikasi dengan warga AS. Keputusan ini disampaikan pada Selasa (9/7).
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kenapa Trump Media menggugat pendiri Truth Social? Gugatan itu mengklaim bahwa para pendiri telah menyebabkan kerugian pada nilai perusahaan dengan mengganggu operasi bisnis dan proses go public. Tujuannya adalah untuk menghapus kepemilikan mereka yang saat ini bernilai sekitar USD 606 juta.
-
Apa yang dituduhkan Trump Media terhadap pendiri Truth Social? Gugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka. Mereka dituduh membuat keputusan yang ceroboh dan merugikan, terutama terkait dengan proses merger publik perusahaan.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
"Amandemen pertama tidak mengizinkan pejabat publik yang menggunakan akun media sosial untuk segala macam tujuan resmi untuk mengecualikan orang dari dialog online yang terbuka karena mereka menyatakan pandangan yang tidak disetujui pejabat tersebut," tulis Hakim Wilayah, Barrington Parker, dilansir dari laman Washington Post, Rabu (10/7),
Kasus ini dibawa ke pengadilan setelah sedikitnya tujuh orang yang pernah diblokir Trump tidak menyukai kebiasaan mantan pengusaha tersebut. Kasus tersebut pertama kali dibawa ke pengadilan pada 2017 oleh para pengikut yang jadi korban pemblokiran Trump.
Bicara soal Twitter, Donald Trump pernah menyampaikan keluh kesahnya kepada CEO media sosial tersebut. Pada 23 April 2019, Trump bertemu Kepala Eksekutif Twitter Inc, Jack Dorsey. Keduanya menghabiskan waktu yang cukup lama.
Dalam pertemuan itu, Trump bertanya ke Dorsey perihal kehilangan sejumlah pengikut di akun Twitter pribadinya, demikian dikutip dari laman Channel News Asia.
"Pertemuan luar biasa ini berlangsung di White House dengan @Jack dari @Twitter. Banyak topik yang dibahas seputar platform mereka dan dunia media sosial secara umum," tulis Trump dalam akun Twitternya.
Dorsey, yang sebelumnya tidak pernah bertemu dengan Trump, membalas dalam cuitannya: "Terima kasih atas waktunya. Twitter ada di sini untuk melayani seluruh percakapan publik, dan kami bermaksud menjadikannya lebih sehat dan lebih sopan. Terima kasih untuk diskusi tentang itu. "
Salah seorang sumber mengatakan, Dorsey menanggapi kekhawatiran Donald Trump tentang hilangnya sejumlah followers di akunnya. Sebelumnya, Trump sempat menuding pihak Twitter bias terhadapnya.
"Mereka tidak memperlakukan saya dengan baik sebagai seorang Republikan. Sangat Diskriminatif," tulisnya di Twitter.
Menurut catatan dari pihak Donald Trump, jumlah pengikut yang berkurang sebanyak 204.000 atau 0,2 persen dari 53,4 juta pengikutnya. Pada Oktober 2018, Trump juga mengkritik Twitter, menuding Twitter menghapus banyak pengikutnya.
Sebagai seorang politisi, Trump memiliki salah satu akun yang paling banyak diikuti di Twitter. Lewat media sosial ini pula Donald Trump kerap menyampaikan hal-hal berkaitan dengan tugas negara atau hal yang kontroversi.
Reporter: Teddy Tri Setio Berty
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Tanda-tanda Memudarnya Kekuatan Amerika di Berbagai Belahan Dunia
Dinilai Tak Layak, Donald Trump Marah ke Dubes Inggris
Beginilah Wajah Patung Melania Trump yang Jadi Kontroversi
Pidato HUT AS, Donald Trump Klaim Negaranya Terkuat di Dunia
Saat AS Ketar-ketir karena China Berambisi Jadi Pemimpin Dunia
Presiden Erdogan Tolak Tawaran Rencana Perdamaian Timur Tengah Usulan AS