Penggali Kubur Jenazah Covid-19 di India Bekerja Tak Kenal Lelah Tanpa Henti
India kemarin melaporkan 379.257 kasus baru dengan 3.645 kematian. Itu angka kematian tertinggi dalam sehari sejak dimulainya pandemi.
Kasus positif Covid-19 di India kemarin sudah tembus 18 juta dan lagi-lagi mencatat rekor kasus harian di saat para penggali kubur bekerja tanpa henti menguburkan jenazah dan ratusan lainnya dikremasi di taman dan tempat parkir.
India kemarin melaporkan 379.257 kasus baru dengan 3.645 kematian. Itu angka kematian tertinggi dalam sehari sejak dimulainya pandemi.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Bagaimana Lempeng India terbelah menjadi dua? Delaminasi berarti bagian lempeng yang lebih tinggi akan menjelaskan ketinggian Tibet yang sangat tinggi, sedangkan bagian yang lebih rendah akan turun menjadi mantel bumi.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
Negara dengan penduduk terbanyak kedua di dunia kini tengah menghadapi krisis. Rumah sakit, tenaga kesehatan, dan kamar mayat sudah kewalahan.
Penggali kubur di Mumbai Sayyed Munir Kamruddin, 52 tahun, mengatakan dia dan rekan-rekannya bekerja tanpa henti menguburkan jenazah.
"Saya tidak takut dengan Covid, saya bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan ketakutan," kata dia, seperti dilansir laman Reuters, Kamis (29/4). "Ini satu-satunya pekerjaan kami. Membawa jenazah, memindahkannya dari ambulans lalu menguburkan."
Setiap hari ribuan warga India pontang-panting mencari rumah sakit dan tabung oksigen bagi keluarga atau kerabat mereka yang sakit lewat aplikasi media sosial atau kenalan. Ruang ICU di rumah sakit yang masih kosong hanya dalam hitungan menit pasti sudah terisi.
"Ganasnya gelombang kedua ini membuat semua orang terkejut," kata K VijayRaghavan, penasihat keilmuan pemerintah, seperti dikutip harian India Express.
Militer India kini juga sudah dikerahkan untuk mendistribusikan pasokan bantuan, seperti oksigen ke seluruh negeri dan membuka fasilitas kesehatan mereka untuk umum.
Krisis oksigen ini kemungkinan akan mulai mengendur pertengahan Mei nanti, kata seorang pemimpin perusahaan produsen tabung oksigen kepada Reuters. Saat ini terjadi peningkatan permintaan hingga 25 persen dan sistem transportasi pengiriman diharapkan mampu mengatasi.
"Harapan saya pada pertengahan Mei kita sistem transportasi kita akan siap supaya kita bisa memenuhi permintaan di seluruh negeri," kata Moloy Banarjee dari Linde Plc (LIN.N), salah satu perusahaan produsen oksigen terbesar di India.
Baca juga:
Cerita Mahasiswa RI di New Delhi saat India Lockdown Setelah Diterpa Tsunami Covid-19
Total Kasus Positif Covid-19 di India Tembus 18 Juta
Dua Pedagang India Ditangkap karena Timbun dan Jual Oksigen di Pasar Gelap
Pria India Didakwa Usai Minta Tolong Oksigen Di Twitter untuk Kakeknya yang Sekarat
RS di India Kewalahan Tangani Pasien Covid-19 Saat Angka Kematian Lampaui 200.000
Covid-19 di India yang Menghancurkan: Sulit Melihat Cahaya di Ujung Terowongan
Babak Belur India di Tengah Tsunami Covid-19 Gempa Bumi Mengguncang
Rekor Kematian Baru di India, Lebih dari 3.000 Orang Meninggal Sehari karena Covid-19
WHO: Virus Corona Varian India Ditemukan di Sedikitnya 17 Negara
Virus Corona Bisa Jadi Musuh Permanen & Pandemi Bisa Berlangsung Selamanya