Perempuan 124 Tahun Ini Ungkap Rahasia Umur Panjangnya, Sampai Jadi Inspirasi Jutaan Netizen
Dia baru saja merayakan ulang tahun pada 1 Januari lalu.
Seorang perempuan China yang berusia 124 tahun terkenal karena kegemaraannya akan nasi lemak menjadi inspirasi jutaan pengguna dunia maya.
Qiu Chaishi lahir pada 1901 saat China masih dalam kondisi semifeodal dan semikolonial dari Dinasti Qing (1644-1911).
- Cara Menjadi Perempuan Elegan, Pahami Sikap yang Menampilkan Karakter Inspiratif
- Potret Inul Olahraga Sering Buat Netizen Ngilu Lihat Gerakannya, Jadi Rahasia Cantik & Awet Muda di Usia 45 Tahun
- Viral Wanita Bagikan Perjuangan Hidup Sebelum dan Sesudah Bekerja di Malaysia, Kini Nasibnya Berubah
- Awalnya 'Ditipu', Momen Kejutan Ultah Wanita Ini Viral Curi Perhatian
Pada 1 Januari lalu Qiu merayakan ulang tahun ke-124. Dia menjadi salah satu orang tertua di Kota Nanchong, Provinsi Sichuan, sebelah barat daya China. Keluarganya kini sudah mencapai enam generasi.
Cucunya kini berusia 60 tahun, dan anggota termuda dari keluarganya adalah bayi berusia delapan bulan.
Namun usianya Qiu belum diakui oleh organisasi mana pun di luar China meski tanggal kelahirannya dicatat dalam hukou--sistem kependudukan di China daratan.
Belum lama ini Qiu berbagi rahasia umur panjangnya dengan sejumlah media dari China daratan. Dia mengungkap hidupnya yang sederhana dan rutin.
Dia makan tiga kali sehari sesuai jadwal, berjalan kaki setelah makan, dan tidur mulai pukul 20.00.
Qiu mengerjakan sendiri tugas-tugas seperti menyisir rambutnya, menyalakan api, dan memberi makan angsa, bahkan menaiki tangga dengan mudah.
Hidangan favoritnya adalah bubur yang dibuat dengan labu, melon musim dingin, dan jagung tumbuk, yang diberi sesendok lemak babi.
Cucu perempuannya mengatakan dia menyukai lemak babi, tetapi sekarang memakannya secukupnya atas saran dokter.
Tahun-tahun awal Qiu ditandai dengan kesulitan.
Dia mengatakan selama Dinasti Qing, banyak orang mati kelaparan saat mencari sayuran liar di pegunungan.
"Tapi saya berhasil selamat," kata dia, seperti dilansir South China Morning Post, Selasa (14/1).
Sebelum menikah, Qiu dihormati di desanya karena dia punya kemampuan berhitung dan kekuatan fisik. Dia kerap mendapat tugas berat seperti membajak sawah dan mengumpulkan batu.
Di usianya yang ke-40, suaminya tiba-tiba meninggal. Qiu harus bertahan hidup dengan empat anaknya.
Meskipun mengalami kesulitan keuangan, ia bekerja tanpa lelah untuk memastikan anak-anaknya memiliki pakaian dan makanan baru.
Kepedihan kembali menghampirinya di usia 70-an ketika putra sulungnya meninggal karena sakit, dan menantu perempuannya menikah lagi, meninggalkan seorang cucu perempuan.
Qiu melangkah maju sekali lagi, membesarkan cucunya sendirian. Bertahun-tahun kemudian, cucunya menghadapi pernikahan yang bermasalah, kehilangan suaminya karena sakit.
Sekarang, Qiu tinggal bersama cucunya di sebuah rumah pedesaan tiga lantai di Nanchong.
Setelah berusia 100 tahun, ia mengalami sedikit penurunan penglihatan dan pendengaran tetapi tetap cerdas dan pandai berbicara.
“Saudara-saudara, suami, dan anak saya sudah lama meninggal. Raja Neraka pasti sudah melupakan saya dan tidak akan menerima saya!” candanya.
“Nenek tidak pernah mengeluh,” kata cucunya, Qiu Taohua.
“Setelah setiap kemalangan, ia tetap diam untuk sementara waktu, lalu bangkit kembali dengan tawa dan kepositifan.”
Seorang netizen menyebut Qiu sebagai “bintang yang diberkati”, dan berkata: “Sikap damai dan optimis adalah rahasia utama umur panjangnya.”
“Dia telah menyaksikan sejarah Tiongkok yang luar biasa selama satu abad. Sungguh perjalanan hidup yang legendaris!” kata yang lain.
Qiu adalah salah satu dari 960 centenarian di Nanchong.
Menurut Sensus Nasional 2020, China adalah rumah bagi 119.000 centenarian, jumlah tertinggi di dunia.
Laporan tahun 2023 dari Komisi Kesehatan Nasional lebih lanjut menyoroti meningkatnya harapan hidup rata-rata China, yaitu 78,6 tahun.
Hong Kong menonjol secara global pada tahun 2024, dengan harapan hidup rata-rata tertinggi yaitu 85,63 tahun, menurut perkiraan PBB yang dikutip oleh Worldometer.