Profesor Ini Klaim Perempuan yang Melahirkan 10 Anak Bisa Hidup Sampai 100 Tahun
Pernyataan tersebut menuai banyak kritik di media sosial.
Seorang profesor yang namanya tidak diungkapkan di Mongolia Dalam, China utara, telah memicu perdebatan sengit di media sosial setelah videonya viral. Dalam video tersebut, ia mengklaim perempuan yang melahirkan 10 anak dapat hidup hingga usia 100 tahun. Menurut laporan dari Daxiang News, video ini mulai menyebar luas di berbagai platform media sosial di China pada akhir Desember.
"Setelah melahirkan seorang anak, Anda akan diberkati oleh Tuhan. Ini akan membuat Anda hidup lebih lama," kata profesor tersebut saat memberikan kuliah kepada mahasiswanya, seperti dilansir South China Morning Post, Senin (13/1).
Ia juga menambahkan, perempuan yang sukses dalam karier cenderung memiliki usia yang lebih pendek dibandingkan dengan nenek-nenek di desa yang memiliki delapan hingga 10 anak. Menurutnya, nenek-nenek tersebut sering kali dapat hidup hingga usia 90 atau bahkan 100 tahun.
"Mereka biasanya tidak memiliki penyakit serius. Kemungkinan mereka jatuh sakit sangat rendah," imbuhnya.
Meskipun demikian, laporan tersebut tidak mencantumkan nama universitas tempat profesor ini mengajar. Selain menjadi pengajar, ia juga berprofesi sebagai dokter di sebuah rumah sakit dengan pendapatan tahunan mencapai 300.000 yuan (sekitar Rp640 juta).
Sulut Kemarahan Netizen
Pernyataan tersebut menimbulkan reaksi negatif dari netizen China. Banyak yang meragukan bukti ilmiah yang mendasari pernyataan itu.
"Apakah Anda memiliki bukti ilmiah untuk mendukung pendapat Anda?" tanya salah satu netizen.
"Tidakkah Anda menyadari bahwa ada risiko besar bagi perempuan saat melahirkan? Bagaimana dengan nyawa perempuan yang meninggal saat melahirkan? Apakah mereka juga dianggap diberkati oleh Tuhan?" tulis seorang pengguna media sosial lain dengan nada marah.
Beberapa pengguna lainnya juga mengecam tekanan untuk memiliki banyak anak di tengah tingginya biaya hidup.
"Apakah mereka gila mendorong kita untuk memiliki anak? Biaya untuk membesarkan anak sangat mahal dan melelahkan bagi orang tua. Saya sudah memiliki satu anak dan tidak akan menambah lagi, terlepas dari apa pun yang dikatakan para ahli atau pemerintah," ungkap seorang netizen.
Isu ini muncul di tengah krisis demografis yang melanda China. Pada tahun 2022, jumlah penduduk negara tersebut mengalami penurunan untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, dan penurunan ini berlanjut pada tahun 2023 dengan total berkurangnya 2,08 juta jiwa. Tingkat kelahiran mencapai angka terendah yang pernah tercatat, yaitu 6,39 kelahiran per 1.000 orang.
Berbagai langkah telah diambil oleh pemerintah untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk memberikan insentif uang tunai dan pengurangan pajak. Namun, hasil yang dicapai sejauh ini belum memuaskan.