Pidato 1 Jam, Netanyahu Dapat 50 Kali Tepuk Tangan Riuh di Kongres AS dan di Saat yang Sama Jet Tempur Israel Bombardir Gaza
Pidato 1 Jam, Netanyahu Dapat 50 Kali Tepuk Tangan Riuh di Kongres AS dan di Saat yang Sama Jet Tempur Israel Bombardir Gaza
Netanyahu berpidato keempat kalinya di depan Kongres AS untuk menggalang dukungan perang di Gaza.
- Daftar Kebohongan PM Israel Benjamin Netanyahu soal Gaza saat Pidato di Kongres AS, Apa yang Dikatakan Terjadi Sebaliknya
- Ini Daftar Kebohongan Netanyahu Saat Pidato di Depan Kongres AS
- Pidato di Depan Kongres AS, Netanyahu Sebut Korban Sipil Tewas di Gaza Hampir Tidak Ada
- Tentara Israel Ancam Lakukan Kudeta Militer Jika Perang di Gaza Dihentikan, "Kami Kehilangan Segalanya, Kami Tidak Punya Tempat Tujuan"
Pidato 1 Jam, Netanyahu Dapat 50 Kali Tepuk Tangan Riuh di Kongres AS dan di Saat yang Sama Jet Tempur Israel Bombardir Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemarin berpidato di depan Kongres Amerika Serikat. Dalam pidato satu jam yang penuh klaim dan kebohongan itu Netanyahu mendapat 50 kali tepuk tangan riuh dari anggota parlemen AS.
Dalam pidato itu Netanyahu berulang kali menyebut sejumlah pernyataan yang bersifat klaim sepihak serta kebohongan tentang genosida yang sedang terjadi di Gaza, Palestina.
Di antara kebohongan yang disampaikan Netanyahu adalah mengatakan Israel sudah memenuhi hukum internasional untuk menghindari jatuhnya korban sipil di Gaza.
Diiringi tepuk tangan riuh anggota parlemen AS, Netanyahu mengklaim dalam kunjungannya baru-baru ini ke Rafah, Gaza, dia diberitahu oleh komandan militernya "praktis tidak ada korban sipil yang terbunuh" dengan pengecualian peristiwa ketika bom Israel mengenai apa yang mereka sebut gudang senjata Hamas sehingga tidak sengaja menewaskan dua puluhan warga sipil.
"Perang di Gaza memiliki salah satu rasio terendah antara kombatan dan korban non-kombatan dalam sejarah perang kota," kata Netanyahu, seperti dilansir the Cradle, Kamis (25/7).
Sejumlah organisasi pembela hak asasi dan PBB menyebut Israel
kerap melanggar hukum internasional dan secara sengaja menargetkan warga sipil. Lebih dari 90 persen warga Gaza kini adalah pengungsi.
Sejumlah tentara Israel sendiri mengungkap tidak ada aturan menembak dari pihak militer di Gaza. Mereka diperbolehkan menembak warga sipil meski tanpa alasan apa pun.
Seorang dokter AS yang menjadi relawan di Gaza juga menyebut penembak jitu Israel sengaja menembak anak-anak Palestina.
Di waktu yang sama saat Netanyahu berpidato, jet-jet tempur Israel terus membombardir Jalur Gaza, menewaskan puluhan warga Palestina yang tidak punya tempat lagi untuk lari atau berlindung.
Pejabat PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan dalam laporannya Senin lalu, hingga 22 Juli hampir 83 persen wilayah Jalur Gaza menjadi lokasi militer Israel menyuruh warga berpindah tempat karena dianggap zona perang.