Polisi Thailand singkirkan barikade
Pengunjuk rasa diizinkan masuk markas polisi dan kompleks kantor perdana menteri.
Polisi Thailand hari ini mengambil langkah mengejutkan. Mereka menyingkirkan barikade dan kawat berduri membentengi markas Biro Kepolisian Metro Bangkok.
Wartawan BBC Jonah Fisher melaporkan, Selasa (3/12), polisi mengumumkan para pengunjuk rasa boleh memasuki markas mereka. Demonstran juga diizinkan melewati barikade di luar kantor Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Langkah ini diambil di hari terakhir tenggat ditetapkan oleh kelompok oposisi agar Yingluck mundur. Mereka menuding pemerintahan perdana menteri perempuan pertama di Negeri Gajah Putih itu dikontrol oleh sang kakak, Thaksin Shinawatra, pernah dua periode memerintah Thailand.
Thaksin saat ini mengasingkan diri ke Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Statusnya buron setelah Mahkamah Agung Thailand memvonis dia dua tahun penjara atas dakwaan menyalahgunakan kekuasaan.
Keputusan mengangkat barikade ini membuat situasi di Ibu Kota Bangkok cukup kalem. Unjuk rasa antipemerintah meletup sejak Ahad dua pekan lalu ini berubah beringas setelah Sabtu pekan lalu terjadi bentrokan. Akibatnya, sudah empat orang tewas.
Yingluck telah berkuasa sejak JUli 2011 menolak tuntutan mundur dari demonstran. "Saya bisa melakukan apa saja buat bikin rakyat senang ... tapi sebagai perdana menteri yang dapat saya lakukan mesti sesuai konstitusi," katanya.
Pemimpin Partai Pheu THai ini meminta semua pihak tidak mengulangi sejarah kelam tiga tahun lalu. Lebih dari 90 orang terbunuh ketika pengunjuk rasa pro-Thaksin bernama gerakan kaus merah, melancarkan protes duduk selama dua bulan di pusat Bangkok.