Prancis Selidiki Dua Murid 12 Tahun Diduga Dukung Pembunuhan Guru
Dua anak berusia 12 tahun kini sedang diselidiki oleh polisi Prancis karena dicurigai mendukung terorisme atas komentar mereka ketika acara penghormatan kepada guru Samuel Patty yang tewas dipenggal kepalanya bulan lalu.
Dua anak berusia 12 tahun kini sedang diselidiki oleh polisi Prancis karena dicurigai mendukung terorisme atas komentar mereka ketika acara penghormatan kepada guru Samuel Patty yang tewas dipenggal kepalanya bulan lalu.
Dilansir dari laman Al Arabiya, Rabu (4/11) Jaksa penuntut di kota timur Strasbourg mengatakan, kedua siswa tersebut memberikan komentar ketika acara mengheningkan cipta selama satu menit untuk menghormati kematian Samuel Paty.
-
Mengapa Prancis menyerang Lorraine? Invasi dan perebutan kembali Lorraine dimulai sejak Perang Prancis-Prusia, ketika Prancis kehilangan Alsace dan Lorraine yang direbut Prusia.
-
Bagaimana Paus Fransiskus ingin membangun persaudaraan dan toleransi? Setiap agama di dalam keluarga kita, kita saling menghormati. Jadi hari ini saya datang untuk menyampaikan ini dan saya tentunya sangat berbahagia," kata dia
-
Di mana Paus Fransiskus memimpin Misa Akbar? Polisi mengatur jadwal pemulangan umat katolik usai menunaikan perayaan Misa Akbar bersama Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2024).
-
Bagaimana Paus Fransiskus menunjukkan keakrabannya dengan Imam Besar Istiqlal? Momen paling membekas dan membuat Ryan terharu ketika Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar tampak sangat akrab dengan Paus Fransiskus. Keduanya saling cium kepala dan tangan."So sweet bener nih dua pemuka agama, kayak udah sering ketemu dan gak pernah bersenggolan gitu," ungkapnya.
-
Mengapa Prancis kalah dari Italia di kandang? Ketika Frattesi dan Raspadori menambah gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan Italia dengan skor 3-1, itu menandai momen di mana Prancis kebobolan tiga gol di kandang dalam pertandingan resmi untuk pertama kalinya sejak kekalahan 2-3 dari Rusia pada tahun 1999.
-
Bagaimana Polandia mencoba untuk mengalahkan Prancis? Polandia tentu tak mau pulang dengan tangan kosong. Kemenangan akan menjadi hiburan mereka sebelum menutup penampilan mereka di EURO 2024.
Jaksa juga mengatakan kedua anak itu tampaknya menyarankan selama diskusi di kelas bahwa Paty pantas mati karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad yang telah diterbitkan ulang oleh mingguan satir Charlie Hebdo.
Mereka menambahkan, dua insiden serupa juga dilaporkan melibatkan anak-anak berusia delapan dan sembilan tahun yang mendorong penyelidikan dari lembaga kesejahteraan sosial.
Menteri Dalam Negeri Gerard Darmanin mengatakan, 66 penyelidikan atas dugaan dukungan terorisme telah digelar sejak kematian Paty pada 16 Oktober, setelah peringatan kepada pengawas ekstremisme daring Prancis, Pharos.
“Interogasi sering kali melibatkan kaum muda, berusia 12 hingga 16 tahun yang suka memakai bahasa yang sangat menjijikkan,” jelas Darmanin kepada parlemen Prancis.
"Seringkali komentar dan citra mencerminkan kekerasan ekstrim 'yang diilhami oleh kelompok Negara Islam (ISIS) yang sangat mengkhawatirkan',” tambahnya.
Paty dibunuh bulan lalu dekat sekolahnya di luar Paris oleh seorang pria Chechnya berusia 18 tahun setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.
Reporter Magang: Galya Nge
(mdk/pan)