Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Ditahan, Diduga Terkait Darurat Militer
Penangkapan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol karena tuduhan pemberontakan dan deklarasi darurat militer memicu perdebatan luas di masyarakat.
Presiden Yoon Suk Yeol dari Korea Selatan menciptakan momen kelam dalam sejarah pada Rabu, 15 Januari 2025, setelah ia ditangkap dengan tuduhan melakukan pemberontakan.
Penangkapan ini terjadi setelah ia memicu kontroversi besar akibat pengumuman darurat militer yang hanya berlangsung selama enam jam pada bulan Desember 2024. Dengan demikian, Yoon menjadi presiden pertama dalam sejarah negara tersebut yang ditangkap saat masih menjalankan jabatannya.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Kapan Surat Yasin sering dibaca? Yasin adalah salah satu surat yang sering dibaca oleh umat Islam, terutama dalam acara-acara keagamaan atau ketika seseorang sedang sakit atau meninggal dunia.
-
Siapa istri Kim Dong Wook? Pernah Dirumorkan Pacaran dengan Siwon, Berikut Potret Stella Kim Istri Kim Dong Wook yang Pernah Jadi Trainee SM dan Hampir Debut di SNSD 2
-
Kapan Yusuf mulai beternak itik? Ahmad Yusuf (22) sudah mulai beternak itik sejak usianya masih 15 tahun.
-
Kapan dongkrek muncul? Kemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
-
Kapan tepatnya Pertempuran Taejon pecah? Sejarah 14 Juli 1950: Pecahnya Pertempuran Taejon dalam Konflik Antar Korea Peristiwa ini termasuk salah satu yang terpenting dalam Perang Korea.
Proses penangkapan Yoon tidak berjalan mulus. Pihak penyidik menghadapi berbagai rintangan, terutama karena adanya pengawalan ketat dari Dinas Keamanan Presiden (PSS) serta dukungan dari para pendukung fanatiknya.
Dalam usaha kedua untuk menangkapnya, ratusan penyidik antikorupsi dan ribuan personel polisi akhirnya berhasil memasuki kompleks kediaman Yoon yang terletak di Seoul. Kejadian ini memicu perdebatan yang sengit di antara masyarakat dan anggota parlemen.
Banyak kalangan berpendapat bahwa penangkapan Yoon merupakan langkah untuk mengembalikan supremasi hukum di negara tersebut. Namun, di sisi lain, para pendukung Yoon menilai tindakan ini sebagai sesuatu yang ilegal dan berlebihan.
Urutan Peristiwa Penangkapan Yoon Suk Yeol
Penangkapan Yoon Suk Yeol berlangsung dalam dua tahap yang cukup dramatis, melibatkan banyak pihak serta pengamanan yang sangat ketat. Percobaan pertama terjadi pada 3 Januari 2025, namun gagal setelah terjadi kebuntuan yang berlangsung berjam-jam antara penyidik dan pengawal presiden.
Pada percobaan kedua yang dilakukan pada 15 Januari 2025, ratusan penyidik dan ribuan polisi dikerahkan. Dalam upaya ini, penyidik menerapkan berbagai metode, termasuk memanjat tembok dan memotong kawat berduri untuk bisa masuk ke kediaman resmi Yoon yang terletak di Hannam-dong, Yongsan.
Menurut laporan dari Badan Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), penangkapan berlangsung pada pukul 10:33 waktu setempat setelah hampir enam jam proses negosiasi dan operasi. Berbeda dengan percobaan pertama, kali ini tidak terjadi bentrokan besar.
"Surat perintah penangkapan terhadap Yoon Suk Yeol dilaksanakan pada pukul 10.33 (waktu setempat)," demikian pernyataan dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) yang dikutip oleh kantor berita Yonhap.
Deklarasi Militer Darurat yang Menimbulkan Kontroversi
Segala sesuatu dimulai pada bulan Desember 2024, ketika Yoon Suk Yeol secara tiba-tiba mengumumkan keadaan darurat militer. Ia beralasan bahwa tindakan ini diperlukan untuk menjaga keamanan Korea Selatan dari ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara.
Namun, keputusan tersebut memicu reaksi yang sangat negatif dari anggota parlemen dan masyarakat. Para anggota parlemen dengan cepat menolak deklarasi darurat melalui pemungutan suara yang diadakan segera setelah pengumuman tersebut.
Setelah itu, Yoon mencabut keadaan darurat militer hanya enam jam setelah pengumumannya. Keputusan ini kini menjadi landasan bagi tuduhan pemberontakan yang diarahkan kepada Yoon, di mana ia dianggap telah menyalahgunakan kekuasaan presidennya untuk memobilisasi militer dalam rangka menekan parlemen.
Reaksi Masyarakat dan Lembaga Legislatif
Penangkapan Yoon telah memicu gelombang protes yang luas di kalangan pendukung dan penentangnya. Ribuan orang berkumpul di depan kediaman presiden untuk mengekspresikan dukungan atau penolakan terhadap langkah tersebut.
Partai Demokrat, yang merupakan oposisi utama di Korea Selatan, merayakan penangkapan ini sebagai kemenangan demokrasi. Di sisi lain, para pendukung Yoon memandang penangkapan ini sebagai sebuah pelanggaran hukum. Mereka beranggapan bahwa tindakan penyidik merupakan upaya politis yang bertujuan untuk menjatuhkan Yoon.
Fungsi Dinas Keamanan Presiden
Dinas Keamanan Presiden (PSS) memiliki peranan yang sangat vital dalam insiden ini. Dalam usaha penangkapan yang pertama, mereka menyiapkan kawat berduri dan barikade sebagai langkah perlindungan untuk Yoon.
Namun, pada usaha penangkapan yang kedua, PSS tidak memberikan perlawanan yang berarti.
Pengaruh Hukum dan Politik
Penangkapan Yoon memberikan dampak yang signifikan terhadap aspek politik dan hukum di Korea Selatan. Apabila ia terbukti bersalah, kemungkinan hukuman yang dihadapinya bisa berupa hukuman mati atau penjara seumur hidup karena tuduhan pemberontakan.
Saat ini, Mahkamah Konstitusi tengah melaksanakan sidang terkait pemakzulan Yoon. Jika pemakzulan tersebut disetujui, maka pemilihan presiden baru harus dilakukan dalam waktu 60 hari.
Proses hukum yang sedang berlangsung ini diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan. Langkah ini menjadi tantangan besar bagi penerapan hukum di Korea Selatan, mengingat belum pernah ada presiden yang ditangkap saat masih menjabat.
Apa alasan penangkapan Yoon Suk Yeol?
Ia ditangkap karena dituduh melakukan pemberontakan serta menyalahgunakan kekuasaan setelah mengumumkan keadaan darurat militer pada bulan Desember 2024.
Apa yang berlangsung selama proses penangkapan?
Proses penangkapan tersebut terjadi dengan sangat dramatis, melibatkan ribuan petugas kepolisian dan penyidik. Selain itu, negosiasi juga dilakukan dengan Dinas Keamanan Presiden untuk memastikan kelancaran operasi.
Apa saja hukuman yang mungkin dijatuhkan kepada Yoon?
Apabila terbukti bersalah, dia berisiko mendapatkan hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Apa tanggapan masyarakat mengenai penangkapan ini?
Para pendukung Yoon melakukan protes, sedangkan pihak oposisi merayakannya sebagai sebuah pencapaian dalam demokrasi.
Apa tindakan berikutnya setelah penangkapan ini?
Mahkamah Konstitusi akan mengambil keputusan terkait pemakzulan, di mana penyidik diberikan waktu selama 48 jam untuk menahan Yoon sebelum mengajukan surat perintah yang baru.