Protes China, perempuan Vietnam tewas bakar diri
Protes anti-China dipicu penempatan alat pengeboran milik China di perairan sengketa.
Perempuan Vietnam berusia 67 tahun Jumat pagi membakar diri di depan Istana Reunifikasi, jantung Kota Ho Chi Minh. Tindakan nekat di muka bekas istana presiden itu sebagai protes atas penempatan alat pengeboran oleh China di perairan sengketa di Laut China Selatan.
Surat kabar Thanh Nien melaporkan insiden itu berlangsung pukul enam pagi. Pelaku tiba di lokasi menumpang taksi. Dia langsung membakar diri menggunakan bensin dalam jeriken dan korek api, seperti dikutip koran the Guardian Jumat (23/5).
Dari tempat kejadian, polisi menyita barang bukti berupa jeriken berisi bensin, korek api, dan tujuh spanduk bertulisan tangan. Antara lain berbunyi, "Meminta persatuan untuk menumpas rencana invasi China" dan "Menyokong pasukan penjaga perairan dan nelayan Vietnam."
Penempatan alat pengeboran milik China itu pada 1 Mei lalu telah menimbulkan kemarahan Vietnam. Kedua negara memang sudah bertahun-tahun terlibat sengketa atas wilayah perairan kaya minyak dan gas di Laut China Selatan. Upaya kapal Vietnam menghentikan provokasi itu dihadang oleh kapal perang China.
Rakyat Vietnam berunjuk rasa di jalan-jalan. protes berkembang menjadi kerusuhan anti-China menewaskan tiga warga China dan merusak sejumlah perusahaan asing.
Bakar diri sangat jarang terjadi di Vietnam. Kejadian serupa terakhir berlangsung pada 1963. Seorang biksu Buddha membakar diri untuk menolak penyiksaan atas kaum Buddha oleh pemerintah Vietnam Selatan. Kasus ini berlangsung di sebuah simpang jalan ramai di Kota Saigon.