Protes Hong Kong Makin Beringas, Demonstran Tolak Larangan Pakai Masker
Para demonstran tetap berkukuh memakai masker dan memberi perlawanan yang makin beringas kepada aparat keamanan. Demo kali ini bahkan diikuti para keluarga dan kaum lansia.
Ribuan demonstran Hong Kong kemarin kembali turun ke jalan di tengah hujan menolak larangan memakai masker saat demo yang pekan lalu diterapkan oleh pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam.
Para demonstran tetap berkukuh memakai masker dan memberi perlawan yang makin beringas kepada aparat keamanan. Demo kali ini bahkan diikuti para keluarga dan kaum lansia.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang terjadi di sebagian besar kota-kota besar di Tiongkok? Menurut sebuah studi baru yang dipublikasi di jurnal Science, hampir separuh dari kota-kota besar di Tiongkok sedang tenggelam.
-
Bagaimana cara warga Jakarta beralih ke singkong? Salah satu pembeli bernama Wahyudi mengaku mulai beralih dari beras ke singkong sejak beberapa waktu terakhir. Menurut dia, harga beras saat ini jauh lebih mahal daripada singkong. Selain itu, umbi singkong dianggap lebih sehat bagi tubuh dibanding beras yang lebih banyak mengandung karbohidrat.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Dimana warga Jakarta beralih ke singkong? Seperti terlihat di Pasar Kopro, Kota Jakarta Barat, sejumlah pembeli mengaku memilih alternatif sumber karbohidrat lainnya lantaran harganya lebih murah.
-
Siapa yang mengajak Abidzar ke Hong Kong? Sosok artis cantik Selvi Kitty kerap pergi mengunjungi berbagai tempat indah di dalam maupun luar negeri. Baru-baru ini, Selvi terpantau tengah terbang ke Hong Kong. Tak sendirian, Selvi mengajak serta Abidzar sang anak semata wayang.
Dilansir dari laman CBS News, Senin (7/10), titik kerumunan massa terlihat di Taman Victoria, daerah pusat perbelanjaan Causeway Bay hingga ke kawasan bisnis keuangan internasional. Dengan membawa payung demonstran memakai masker khusus dan sebagian memakai topeng Guy Fawkes yang terkenal dari film V for Vendetta.
Mulai memasuki siang polisi melepaskan tembakan gas air mata ke arah demonstran yang melintas di dekat markas polisi.
"Kami sangat tidak setuju dengan aturan itu (larangan pakai masker)," kata Candy Lee yang baru keluar dari klinik gigi tempat dia bekerja, seperti dilansir laman Buzfeed News, Senin (7/10).
Seorang demonstran berusia 24 tahun terlihat berkeliling dengan kotak berisi masker dan menawarkan orang untuk memakainya.
"Saya baru memberikan sedikit karena kebanyakan orang sudah memakai masker," kata dia.
Di Kawasan Wan Chai, setelah melepaskan banyak tembakan gas air mata, polisi mulai menangkapi demonstran. Mereka yang sudah diringkus langsung dibuka maskernya oleh polisi dan dibawa untuk ditahan.
Di Sham Shui Po, seorang sopir taksi berusia sekitar 60-an tahun merangsek ke arah kerumunan massa dan melukai seorang perempuan. Massa bermasker yang marah kemudian menyeret si sopir keluar dari mobilnya dan memukulinya. Dia kemudian diselamatkan petugas pemadam kebakaran. Wajah dan kepalanya terlihat berdarah dan mobil taksinya dirusak.
Aktris lokal Celine Ma juga tampak berdarah wajah dan dadanya. Dia mengaku dipukuli demonstran karena dia merekam perbuatan mereka yang menyerang sebuah cabang Bank China di daerah itu.
Pihak rumah sakit mengatakan hingga pukul 23.00 ada 11 orang dirawat dan tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Pengadilan Tolak Permohonan Keberatan Larangan Pakai Masker
Masih di hari yang sama Pengadilan Hong Kong menolak pengajuan keberatan terhadap undang-undang darurat yang mengkriminalkan demonstran mengenakan masker saat demonstrasi. Putusan itu diketok pengadilan saat para aktivis kembali turun ke jalan menentang larangan tersebut pada Minggu (6/10/).
Larangan itu berasal dari keadaan darurat era kolonial yang sudah tidak digunakan selama setengah abad.
Aturan larangan memakai masker yang diberlakukan sejak Jumat lalu menyatakan para pelanggar bisa dihukum satu tahun penjara dan denda sebesar HKD 25.000 atau setara Rp 45 juta.
Anggota parlemen pro-demokrasi mendatangi Pengadilan Tinggi Hong Kong untuk membatalkan larangan tersebut, dengan alasan kekuatan darurat melewati legislatif dan melanggar mini-konstitusi kota. Tetapi seorang hakim senior menolak permintaan mereka.
Ketika putusan itu disampaikan, dua unjuk rasa dimulai di kedua sisi Victoria Harbour, dengan ribuan demonstran bertopeng berkumpul dalam hujan lebat.
Setelah empat bulan protes besar dan semakin keras, pemimpin Hong Kong pro-Beijing yang tidak terpilih di kota itu, Carrie Lam, mengajukan undang-undang era kolonial pada Jumat 4 Oktober yang memungkinkannya membuat "peraturan apa pun" selama masa bahaya publik.
Dia menggunakannya untuk melarang topeng --yang digunakan para pengunjuk rasa untuk menyembunyikan identitas mereka atau melindungi dari gas air mata-- dan memperingatkan akan menggunakan kekuatan untuk membuat peraturan baru jika kerusuhan tidak mereda.
Reporter: Raden Trimutia Hatta
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)