Putin Bela China dalam Perang Dagang, Sebut AS Egois
Menunjukkan bentuk solidaritasnya terhadap China, Vladimir Putin menuduh AS bersikap egois dalam mengendalikan kerja sama ekonomi internasionalnya. Dia mencontohkan upaya AS menggagalkan proyek pipa gas Rusia ke Eropa, serta seruan Washington kepada negara-negara untuk melarang Huawei memasok infrastruktur jaringan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat (7/6), berbagai taktik agresif yang dilakukan Amerika Serikat (AS), seperti serangan terhadap perusahaan telekomunikasi China Huawei, akan memicu perseteruan dagang yang semakin luas, dan mungkin juga perang nyata.
Pendapat itu disampaikan Putin di tengah-tengah pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di St Petersburg, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Sabtu (8/6).
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Di mana patung-patung perunggu ditemukan? Para arkeolog menggali pemandian air panas kuno di luar Siena, Italia, sejak tahun 2019.
-
Bagaimana patung-patung perunggu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air. Tampak sebuah tangan, siku, dan koin yang berkilauan dari dalam lumpur.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
Menunjukkan bentuk solidaritasnya terhadap China, Vladimir Putin menuduh AS bersikap egois dalam mengendalikan kerja sama ekonomi internasionalnya. Dia mencontohkan upaya AS menggagalkan proyek pipa gas Rusia ke Eropa, serta seruan Washington kepada negara-negara untuk melarang Huawei -- produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia-- memasok infrastruktur jaringan.
Menurut para pengamat, pernyataan Vladimir Putin tersebut --yang disampaikan di hadapan Xi Jinping dalam sebuah forum ekonomi-- adalah bentuk dukungan langsung Rusia terhadap China yang tengah terlibat perang dagang dengan AS.
"Negara-negara yang sebelumnya mempromosikan perdagangan bebas dengan persaingan jujur dan terbuka telah memulai perang dagang dan sanksi, menggunakan taktik memutarbalikkan dan menakut-nakuti, untuk menghilangkan pesaing," kritik Putin.
"Lihat misalnya pada situasi di sekitar Huawei yang tidak hanya didesak keluar (dari pasar AS), tetapi juga mendorong pihak-pihak lain untuk memboikotnya di pasar global. Ini sudah disebut sebagai perang teknologi pertama pada era digital di beberapa kalangan," lanjutnya.
Menurut Putin, dunia berisiko tergelincir ke era ketika aturan internasional berisiko ditukar oleh mekanisme pemerintahan dan hukum yang merupakan cara AS berperilaku saat ini.
"AS menyebarkan yurisdiksinya secara sepihak ke seluruh dunia," tambah Putin.
Ditambahkan olehnya, bahwa kebiajakn AS saat ini berpotensi memicu konflik tanpa akhir, perang perdagangan, dan mungkin risiko lebih.
"Secara kiasan, itu adalah jalan menuju pertempuran tanpa aturan yang mengadu domba semua orang," lanjut Putin mengkritik.
Putin juga mengeluhkan posisi dolar AS dan menyebutnya sebagai alat tekanan dalam sistem keuangan global sehingga harus dipertimbangkan kembali.
Di lain pihak, Presiden China Xi Jinping memberikan nada yang lebih tenang, menyerukan kekuatan dunia untuk melindungi sistem perdagangan multilateral global. Berbicara melalui seorang penerjemah, dia menilai sulit membayangkan jeda total antara Amerika Serikat dan China.
"Kami tidak tertarik dengan ini, dan mitra Amerika kami juga berpikiran serupa. Presiden Trump adalah teman saya, dan saya yakin dia juga tidak tertarik dengan ini," kata Xi.
Baca juga:
Kim Jong Un ke Rusia Naik Kereta Api, Butuh Berapa Hari?
Bertemu Pertama Dengan Presiden Putin, ini Harapan Kim Jong-un
Momen Kehangatan Pertemuan Kim Jong-un dan Putin di Rusia
Kim Jong-un Naik Kereta Pribadi ke Rusia Temui Putin
Kim Jong-un Pertama Kalinya Akan Bertemu Putin Akhir Bulan Mei