Putra Duterte dituduh terlibat penyelundupan narkoba senilai Rp 1,6 triliun
Putra Duterte dituduh terlibat penyelundupan narkoba senilai Rp 1,6 triliun. Putra Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Paolo, hari ini menghadiri panggilan Senat untuk mengklarifikasi dugaan dia terlibat dalam penyelundupan narkoba dari China senilai USD 125 juta atau setara Rp 1,6 triliun.
Putra Presiden Filipina Rodrigo Duterte, Paolo, hari ini menghadiri panggilan Senat untuk mengklarifikasi dugaan dia terlibat dalam penyelundupan narkoba dari China senilai USD 125 juta atau setara Rp 1,6 triliun.
Dia mengatakan tuduhan yang dialamatkan kepada dirinya tidak berdasar. Kelompok oposisi sebelumnya meyakini Paolo memberi kemudahan bagi masuknya kapal narkoba dari China ke pelabuhan Manila, seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (7/9).
Dua hari lalu Duterte mengatakan dia sudah menyampaikan kepada anaknya untuk menghadiri panggilan Senat jika dia merasa tidak ada yang perlu disembunyikan.
"Saya tidak bisa menjawab tuduhan yang cuma 'katanya'," ujar Poaolo Duterte yang menjabat wakil walikota Davao kepada Senat.
"Kehadiran saya di sini untuk rakyat Filipina dan sejawat di Davao tempat saya bertugas," kata dia. Ayahnya sebelumnya adalah wali kota Davao selama lebih dari dua dekade sebelum terpilih jadi presiden tahun lalu.
Duterte berulangkali mengatakan dia bersedia mundur jika terbukti ada anggota keluarganya terlibat dalam korupsi.
Dalam sidang di Senat itu senator Antonio Trillanes yang dikenal cukup vokal mengkritik Duterte memperlihatkan sejumlah foto Paolo sedang bersama seorang pengusaha yang membawa barang kiriman diduga berisi narkoba.
Mantu Duterte, Manases Carpio yang juga dituding terlibat dengan penyelundupan narkoba dari China itu mengatakan dalam sidang, dia sama sekali tidak terlibat.