Rekam Jejak Jenderal Min Aung Hlaing, Pemimpin Kudeta Militer Myanmar
Militer Myanmar selama ini dikenal sangat kejam dan tertutup dan hanya sedikit informasi yang diketahui pengamat tentang sepak terjang mereka.
Pemimpin militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing menjadi sorotan setelah sejumlah politisi dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), termasuk Aung San Suu Kyi, ditangkap dan militer mengumumkan mengambil alih kekuasaan dan negara dalam keadaan darurat selama setahun ke depan.
Militer Myanmar selama ini dikenal sangat kejam dan tertutup dan hanya sedikit informasi yang diketahui pengamat tentang sepak terjang mereka.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Umbul Manten ramai dikunjungi? Pada saat menjelang Bulan Ramadan, Umbul Manten sering dijadikan lokasi padusan.
-
Bagaimana KM Soneta tenggelam? Saat kejadian kondisi ombak sedang besar setinggi 2,5 meter dengan angin kencang dan arus deras. Sebanyak sembilan ABK yang terombang ambing diselamatkan oleh kapal KM Bintang Barokah yang sedang melintas.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
Berikut sejumlah fakta kunci tentang Jenderal Min Aung dan peran tentara dalam sistem politik di Myanmar, seperti dikutip dari Reuters, Senin (1/2):
Peran Militer dalam Politik
Militer Myanmar berkuasa selama hampir 50 tahun setelah peristiwa kudeta pada 1962 dan mereka bertindak sebagai penjaga persatuan nasional.
Sebagai arsitek konstitusi Myanmar pada 2008, militer mempunyai posisi permanen dalam sistem politik di negara itu. Mereka mempunya 25 persen kursi parlemen tanpa dipilih rakyat dan pemimpin militer menunjuk menteri pertahanan, menteri dalam negeri dan urusan perbatasan. Hal ini menjadi bentuk hubungan yang janggal dengan Partai NLD.
Banyak anggota partai, termasuk pemimpin partai Aung San Suu Kyi mengalami penderitaan karena melawan kekuasaan junta sebelumnya.
Bangkit perlahan
Min Aung Hlaing, 64 tahun, memasuki arena aktivisme politik ketika dia kuliah di Universitas Yangon pada 1972-1974. "Dia orang yang tidak banyak bicara dan menjaga dirinya tetap tidak menjadi sorotan," kata seorang teman kuliahnya kepada Reuters pada 2016.
Ketika rekan sesama mahasiswanya bergabung dengan demonstrasi, Min Aung Hlaing mendaftar untuk bergabung dengan resimen mahasiswa, Akademi Dinas Pertahanan (DSA)dan berhasil diterima pada upayanya yang ketiga kali pada 1974.
Menurut rekannya yang juga anggota DSA satu angkatan dan masih suka mengiuti reuni tahunan, dia adalah kadet yang biasa-biasa saja.
"Dia naik jabatan seperti biasa dan pelan," kata rekannya itu yang kemudian terkejut dengan kemunculan Min Aung Hlaing sebagai sosok yang melebihi jabatan perwira.
Dari Tentara ke Politisi
Min Aung Hlaing mengambil alih kepemimpinan militer pada 2011 di saat transisi ke demokrasi dimulai. Sejumlah diplomat di Yangon mengatakan di saat periode pertama pemerintahan Suu Kyi, Min Aung Hlaing mengubah sosoknya dari tentara yang pendiam menjadi politisi dan orang terkenal.
Para pengamat kerap melihat laman Facebooknya berisi kabar kegiatannya dan pertemuannya dengan sejumlah pejabat serta kunjungannya ke vihara.
Sosoknya kemudian menjadi sorotan dan menarik banyak pengikut di dunia maya sebelum Facebook diblokir ketika militer melancarkan perburuan terhadap etbnis minoritas muslim Rohingya pada 2017.
Min Aung Hlaing mempelajari transisi politik dan para diplomat serta pengamat mengatakan kepada Reuters, dia berusaha menghindari kekacauan politik di Libya dan sejumlah negara Timur Tengah setelah serangkaian pergantian rezim yang dikenal dengan Musim Semi Arab pada 2011.
Sang jenderal tampaknya tidak memperlihatkan tanda-tanda dia akan menyerahkan hak 25 persen kursi parlemen atau mengubah konsitusi aturan konsitusi yang melarang Suu Kyi menjadi presiden.
Min Aung Hlaing memperpanjang lagi lima tahun masa kepemimpinannya di militer pada Februari 2016, langkah yang menurut pengamat cukup mengejutkan karena dia dikira akan mundur di tahun itu dalam proses rutin rotasi kepemimpinan militer.
Sanksi
Penindasan militer terhadap etnis Rohingya pada 2017 memaksa lebih dari 730.000 etnis minoritas itu mengungsi ke Bangladesh. Para penyelidik PBB menyebut militer Myanmar melancarkan operasi termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan massal, pembakaran dan upaya genosida.
Amerika Serikat menerapkan sanksi terhadap Min Aung Hlaing dan tiga pemimpin militer lainnya pada 2019. Sejumlah pengadilan internasional termasuk Mahkamah Kriminal Internasional juga mendakwa militer Myanmar.
Para penyelidik PBB juga menyerukan para pemimpin dunia menerapkan sanksi terhadap perusahaan yang berhubungan dengan militer Myanmar.
(mdk/pan)