Rodrigo Duterte Ingin Nama Filipina Diganti Jadi Maharlika
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan nama Filipina harus diganti menjadi Maharlika, yang memiliki arti cukup terhormat dalam bahasa lokal. Awalnya usulan penggantian nama ini pernah disampaikan Ferdinan Marcos.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengatakan nama Filipina harus diganti menjadi Maharlika, yang memiliki arti cukup terhormat dalam bahasa lokal. Awalnya usulan penggantian nama ini pernah disampaikan Ferdinan Marcos.
Duterte mengatakan nama Filipina mengingatkan pada sejarah kolonialisme masa lalu. Dimana nama Filipina berasal dari nama Raja Spanyol, Philip II.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang terjadi pada pemobil wanita di Jakarta Selatan? Sebuah video memperlihatkan seorang wanita dibuntuti oleh rombongan begal. Kejadian tersebut terjadi di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan.Wanita berkerudung yang baru saja keluar dari minimarket diikuti oleh pemotor yang berusaha untuk menghentikan mobilnya.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
Terkait usulan ini, Presiden Senat Filipina, Tito Sotto mengatakan penggantian nama negara harus terlebih dulu mengubah konstitusi. "Usulan itu mensyaratkan banyak perubahan," ujar Sotto dilansir dari South China Morning Post, Rabu (13/2).
Duterte juga mendorong perubahan piagam negara, terutama untuk mengukuhkan pembentukan pemerintahan federal.
"Suatu hari, mari kita ubah," kata Duterte setelah membagikan sertifikat tanah di provinsi selatan Maguindanao yang mayoritas Muslim. “Marcos benar. Dia ingin mengubahnya ke Maharlika, karena itu adalah kata Melayu yang lebih berarti konsep ketenangan dan kedamaian," jelasnya.
Ferdinand Marcos yang dikenal sebagai pemimpin diktator digulingkan dari kekuasaan tiga dekade lalu. Marcos yang pertama kali menyarankan perubahan nama Filipina dengan tujuan memperkuat nasionalisme setelah Filipina berada di bawah kekuasaan militer.
Marcos melarikan diri ke Hawaii pada 1986 setelah pemberontakan rakyat. Dia berkuasa selama 20 tahun dan selama berkuasa keluarganya dilaporkan mengumpulkan kekayaan dengan nilai USD 10 miliar.
Pada Agustus 2018, Duterte mengatakan korupsi dan obat-obatan terlarang begitu mengakar di Filipina sehingga jika dia tidak ada, akan lebih baik dijalankan oleh seorang diktator seperti Marcos. Dia juga tampak mendukung putra Marcos - Ferdinand Marcos Jnr, yang lebih dikenal dengan "Bongbong" - sebagai wakil presiden pilihannya, berpotensi membuka jalan bagi suksesi menuju jabatan puncak jika Duterte mundur sebelum masa jabatannya berakhir pada 2022. Pada tahun 2016, Duterte juga menyatakan akan mengizinkan jenazah Marcos dimakamkan di taman makam pahlawan Filipina, walaupun kemudian ditentang keras.
Baca juga:
Polri Sebut DNA Bomber Gereja Filipina Diduga WNI Masih Belum Dikenali
Sentimen anti-China Menguat di Filipina karena Insiden Lempar Puding di Kereta
Tubuh Bomber Gereja di Filipina Hancur, Polri Sulit Temukan DNA Pembanding
Suarakan Kebebasan Berekspresi, Mahasiswa Filipina Lari Telanjang Kampus
Polri Tegaskan Belum Ada Bukti WNI Terlibat Pengeboman Gereja di Filipina
Dubes RI Tunggu Data Resmi Kepolisian Filipina Soal Keterlibatan WNI Pengebom Gereja