Rohingya tak jadi pembahasan khusus di AMM 2015
Dalam AMM 2015, Indonesia mendorong ASEAN dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya.
Peristiwa pahit yang dialami para pengungsi Rohingya rupanya tak jadi pembahasan khusus dalam Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN (AMM) 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia pekan lalu. Namun, isu imigran gelap yang dianggap mewakili Rohingya yang dibahas dalam AMM 2015.
"Secara spesifik tidak ada satu pembahasan khusus (mengenai Rohingya), namun AMM membahas terkait masalah irregular migrant. Itu salah satu isu yang diangkat Indonesia kemarin," tutur Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir, ketika ditemui di Monas dalam acara ASEAN Fun Run 2015, Minggu (9/8).
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Apa sebenarnya itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya itu ditemukan? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Mengapa warga Aceh terlibat dalam penyelundupan Rohingya? Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
Pria yang kerap disapa Tata itu mengatakan Indonesia mendorong beberapa isu terkait dengan masyarakat yang ada di ASEAN. Dia menjelaskan, Indonesia mendorong para negara ASEAN, agar dengan adanya komunitas masyarakat ASEAN ini, diharapkan seluruh penduduk ASEAN dapat merasakan kesejahteraan.
"Kita mengusulkan dan meminta adanya pernyataan ASEAN yang akan menyejahterakan rakyat. Sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat yang besar dari adanya komunitas ASEAN ini, tak terkecuali dengan Rohingya yang juga merupakan masyarakat di ASEAN," papar dia.
Para pengungsi Rohingya asal Myanmar pada Mei lalu terombang-ambing di perairan Indonesia. Etnis ini merupakan campuran asal Bangladesh dan Myanmar, yang kewarganegaraannya tidak diakui oleh Negeri Burma itu.
Kini, etnis yang beragama Islam itu ditampung pemerintah Indonesia di sebuah tempat di Aceh. Sampai saat ini, pemerintah Indonesia berusaha untuk terus meminta kepastian kewarganegaraan mereka dari pemerintah Myanmar.
Sayangnya, hingga kini masih belum ada negara yang berhasil meminta kepastian kewarganegaraan para etnis Rohingya.
(mdk/ard)