Rumah Sakit Prancis Hentikan Operasi karena Marak Serangan Siber Minta Uang Tebusan
Dalam beberapa bulan terakhir, rumah sakit dan sistem kesehatan di Prancis menjadi target serangan peretas.
Rumah sakit di Versailles, Prancis harus membatalkan operasi dan memindahkan beberapa pasien setelah mengalami serangan siber pada akhir pekan kemarin.
Menteri Kesehatan Prancis, Francois Braun mengatakan, enam pasien dipindahkan pada Sabtu malam; tiga dari ICU dan tiga pasien dan unit bersalin. Pasien lainnya, lanjut Braun yang berkunjung ke rumah sakit, mungkin bakal dipindah juga.
-
Siapa pencetus ide Hari Pria Internasional? Hari Pria Internasional pada tanggal 19 November didirikan pada tahun 1999 oleh Dr Jerome Teelucksingh, seorang dosen sejarah di Universitas Hindia Barat di Trinidad Tabago.
-
Apa itu Prasi? Prasi adalah cerita bergambar, layaknya komik. Mengutip Liputan6.com, Prasi memuat cerita-cerita tradisional yang bersumber dari naskah kuno, termasuk memuat gambar makhluk-makhluk mitologi.
-
Siapa Lettu Inf Agus Prayogo? Mengutip laman TNI AD, Agus Prayogo merupakan seorang perwira TNI AD berpangka Letnan Satu (Lettu) dari kecabangan infanteri.
-
Apa itu gamis pria? Gamis, yang berasal dari warisan budaya Timur Tengah, adalah busana yang dirancang khusus untuk pria.
-
Apa yang dilakukan Paus Fransiskus di Indonesia? Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia yang juga merupakan Kepala Negara Vatikan, mengadakan kunjungan di Indonesia.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
Dikutip dari France 24, Senin (5/12), Badan Kesehatan Regional (ARS) menyampaikan, rumah sakit tersebut juga membatalkan operasi dan melakukan berbagai upaya agar pelayanan dan konsultasi tetap berjalan.
Braun mengatakan, staf tambahan harus dikerahkan ke ICU karena, meskipun mesin di sana masih berfungsi, diperlukan lebih banyak petugas untuk mengawasi layar karena tidak lagi berfungsi sebagai bagian dari jaringan.
Dia menambahkan, serangan siber ini mendorong "reorganisasi total rumah sakit".
Kantor kejaksaan Paris telah membuka penyelidikan awal terkait peretasan data dan upaya pemerasan, setelah rumah sakit mengajukan laporan resmi pada Minggu.
Dalam beberapa bulan terakhir, rumah sakit dan sistem kesehatan di Prancis menjadi target serangan peretas.
Pada Agustus, rumah sakit Corbeil-Essonnes di pinggiran kota Paris juga menjadi target serangan siber. Peretas meminta uang tebusan sebesar USD10 juta dan akhirnya diturunkan menjadi USD1 juta sampai USD 2 juta.
Peretas memberikan tenggat waktu bagi pihak rumah sakit untuk membayar tebusan sampai 23 September, setelah itu mereka menggunggah data rahasia pasien dan staf ke situs gelap.
Baca juga:
Warga Prancis Ramai-Ramai Serahkan Senjata Api ke Polisi, Termasuk Pisau
Ikan Mas Raksasa Berhasil Ditangkap di Danau Prancis, Beratnya Mencengangkan
Menteri Prancis Tolak Bayar Akun Centang Biru Twitter
Presiden Prancis Serukan Rusia Kembali ke Meja Perundingan dengan Ukraina
Jokowi Bertemu Emmanuel Macron, Ucapkan Terima Kasih Atas Dukungan Prancis di G20