Rusia Minta Bukti Dari Israel Jika Mereka Tidak Menyerang Rumah Sakit di Gaza
Rusia mengatakan Israel harus menyediakan bukti berupa citra satelit jika benar tidak terlibat dalam pengeboman rumah sakit tersebut.
Israel dituding mengebom rumah sakit di Gaza tapi negara itu membantahdan menyebut pihak Palestina sebagai pelakunya.
Rusia Minta Bukti Dari Israel Jika Mereka Tidak Menyerang Rumah Sakit di Gaza
Kementerian Luar Negeri Rusia kemarin mengatakan serangan terhadap sebuah rumah sakit di Gaza yang menewaskan ratusan warga Palestina merupakan kejahatan yang sangat tidak manusiawi.
Rusia mengatakan Israel harus menyediakan bukti berupa citra satelit jika benar tidak terlibat dalam pengeboman rumah sakit tersebut.
“Kami menganggap tindakan keji tersebut sebagai kejahatan, tindakan tidak manusiawi,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova kepada Radio Sputnik.
- Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kembali Dibombardir Israel, 20 Orang Tewas
- Israel Bom Toko Roti di Kamp Pengungsi yang Tampung 100.000 Warga Gaza
- Turki Beberkan Bukti Israel Pelaku Bom Rumah Sakit di Gaza, Bukan Militan Palestina
- Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza, Rumah Sakit Terancam Tak Bisa Beroperasi
Zakharova mengatakan ada upaya yang jelas dari beberapa pihak untuk melepaskan diri dari tanggung jawab. Menurutnya, memberikan komentar di media mengenai insiden tersebut adalah hal yang tidak cukup, sehingga Israel dan Amerika Serikat harus menyediakan citra satelit sebagai bukti bahwa Israel tidak terlibat dalam tragedi kejahatan itu.
“Mohon memberikan bukti citra satelit, dan alangkah baiknya jika mitra Amerika yang melakukannya (Israel),” kata Zakharova.
Pejabat Palestina mengatakan serangan udara dari Israel telah menghantam rumah sakit Al-Ahli di Gaza. Sementara Israel mengatakan serangan bom di rumah sakit tersebut merupakan akibat kegagalan peluncuran roket oleh kelompok Jihad Islam Palestina yang menolak bertanggungjawab.
Rumah Sakit Al-Ahli Arab di Jalur Gaza, Palestina dibom pada hari Selasa, (17/10). Rumah sakit ini selain merupakan pelayanan perawatan juga menjadi tempat berlindung bagi ratusan warga Palestina.
Serangan baru dari Israel ini sedikitnya menewaskan 500 orang termasuk tenaga ahli, pasien, dan anak-anak, serta ratusan lainnya terluka. Kejahatan ini dianggap sebagai kekejaman Israel paling buruk selama eskalasi di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan lewat saluran Telegram bahwa rumah sakit tersebut mendapat ancaman dari Israel untuk dikosongkan atau akan dibom.
Saat terjadi serangan, rumah sakit tersebut sedang dipenuhi oleh pasien yang terluka dari serangan-serangan Israel sebelumnya.