Rusia, Turki dan Iran larang jet tempur terbang di zona aman Suriah
Rusia, Turki dan Iran larang jet tempur terbang di zona aman Suriah. Iran, Rusia dan Turki menyepakati perjanjian gencatan senjata atas perang bersaudara di Suriah. Tak hanya itu, ketiga negara tersebut juga membangun empat zona keamanan dalam pembicaraan damai di ibu kota Kazakhstan, Astana.
Iran, Rusia dan Turki menyepakati perjanjian gencatan senjata atas perang bersaudara di Suriah. Tak hanya itu, ketiga negara tersebut juga membangun empat zona keamanan dalam pembicaraan damai di ibu kota Kazakhstan, Astana.
Dilansir Russian Today, Jumat (5/5), penetapan zona aman ini dilakukan di Idlib, Latakia dan Homs, ditambah Aleppo. Dengan kesepakatan tersebut, maka tentara loyalis Presiden Basyar Al Assad serta pasukan pemberontak tidak boleh saling baku tembak di tempat-tempat tersebut.
Zona-zona ini diusulkan oleh Rusia. Mereka mengarahkan untuk memisahkan kelompok ekstremis, seperti ISIS dan Jabhat al-Nusra dari pasukan pemberontak moderat lainnya. Untuk mendukung kesepakatan itu, maka masing-masing pihak dapat mendirikan
Pos pemeriksaan dan pengamatan di sepanjang garis aman. Pos-pos ini nantinya akan mempersilakan pergerakan kebebasan, rakyat sipil dan kelompok kemanusiaan untuk memasuki area tersebut, di bawah kontrol tiga negara tersebut.
Namun demikian, hal itu tidak berlaku untuk pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Jet-jet tempur mereka dilarang masuk ke dalam empat zona aman tersebut.
"Atas aksi koalisi di zona aman, mulai dari sekarang zona-zona ini tertutup bagi penerbangan mereka," kata perwakilan Rusia Aleksandr Levrentyev kepada awak jurnalis di Astana.
Meski demikian, pelarangan itu tidak akan mengganggu pembangunan zona aman.
"Sebagai penjamin, kami akan melacak semua aksi di dalamnya. Tentunya tidak ada penerbangan, terutama dari koalisi internasional, yang diizinkan. Dengan atau tanpa pemberitahuan," lanjutnya.
Dia menambahkan, koalisi yang dipimpin AS akan melanjutkan serangan udara dekat Raqqa, ibu kota ISIS, serta sebuah kota dekat Sungai Eufrat serta dekat kota Deir ez-Zor.
Baca juga:
Keprihatinan pengungsi Suriah hidup terlantar di Raqqa
Aksi parkour para remaja Suriah di tengah bangunan bekas perang
Rumah sakit di Suriah hancur berantakan usai dihantam serangan udara
Inggris akan bantu Amerika Serikat serang Suriah
Jet tempur diduga dari Israel serang bandara Damaskus
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.