Satu Tahun Genosida, Foto Satelit Perlihatkan Kehancuran Gaza Sebelum dan Sesudah Dibombardir Israel
Foto-foto satelit memperlihatkan perbedaan kondisi Gaza saat ini dibanding setahun lalu sebelum serangan Israel.
Wilayah Gaza yang dihuni lebih dari 2,3 juta orang mengalami perubahan yang sangat drastis selama serangan Zionis Israel sejak 7 Oktober tahun lalu.
Serangan Israel ini merusak hampir seluruh bagunan tempat tinggal, fasilitas pendidikan, kesehatan, masjid, gereja, bahkan lahan pertanian.
- FOTO: Begini Kehancuran Jalur Gaza Setelah Setahun Genosida Israel, Kelam Bak Kota Mati
- FOTO: Setahun Genosida Israel, Begini Kondisi Menyedihkan Pengungsi Palestina di Khan Yunis
- FOTO: Memprihatinkan, Ini Kondisi Kurus Warga Palestina yang Dibebaskan usai Jadi Tahanan Israel
- FOTO: Potret Memilukan Warga Jalur Gaza Lebih dari 100 Hari Dibombardir Israel
Dilansir Aljazeera, tim investigasi digital, Sanad, memperlihatkan citra satelit yang menunjukkan kerusakan masjid, sekolah, lahan pertanian yang hangus, dan reruntuhan bangunan yang rata dengan tanah.
Sumber lain dari laman al Mayadeen juga menunjukkan citra satelit yang mengungkap skala kerusakan di kamp-kamp pengusian Rafah dan Khan Younis di Gaza sebelum dan selama genosida Israel berlangsung.
Perbandingan antara citra dari Mei 2023 dan Agustus 2024 menunjukkan lanskap kini dipenuhi debu dan puing-puing.
Serangan terhadap kamp pengungsi
Jabalia, yang terletak di Gaza Utara merupakan kamp pengungsi terbesar dari delapan kamp pengungsi di Jalur Gaza. Pasukan Zionis Israel telah mengusir lebih dari 750.000 warga Palestina dari rumah mereka.
Militer Israel telah berulang kali menyerang kamp yang dihuni sekitar 116.000 pengungsi terdaftar. Serangan terbesar dilakukan dengan menggunakan bom seberat 907 kg. Akibat serangan ini, memunculkan kawah besar di sekitar area ledakan dan menewaskan sedikitnya 45 orang dan 65 lainnya terluka.
Serangan terhadap masjid dan gereja
Sedikitnya 814 dari 1.245 masjid yang hancur, selama serangan militer Israel berlangsung. Serangan ini termasuk masjid terbesar dan tertua yang ada di Gaza yaitu Masjid Agung Amori atau dikenal Masjid Agung Gaza. Gereja Kapel St. Philip, Gereja Saint Porphyrius dan 1 gereja lainnya ikut diratakan dengan tanah oleh pasukan Zionis Israel.
Pada Jumat (8/12) serangan udara Israel menyerang Masjid Agung Gaza. Bangunan tempat ibadah ini seketika hancur menjadi puing-puing termasuk perpustakaan yang berusia 747 tahun yang berisi salinan lama al-Quran.
Perusakan institusi pendidikan, rumah sakit, lahan pertanian
Institusi pendidikan dan kesehatan tidak luput dari serangan zionis Israel tercatat 17 dari 36 rumah sakit hanya berfungsi sebagian dan lebih dari 90.000 siswa terlantar dan 350 guru dan akademisi tewas.
Citra yang diambil oleh Sanad di bawah ini menunjukan kerusakan di lahan pertanian, jalan dan juga rumah-rumah di Deir al-Balad. Sanad mengungkap lebih dari 60% lahan pertanian telah dirusak dan hancur akibat serangan Israel.
Diperkirakan 75.000 ton bom telah dijatuhkan di Gaza. Para ahli memperkirakan perlu waktu bertahun-tahun untuk membersihkan puing-puing yang jumlahnya lebih dari 42 juta ton yang juga penuh bahan peledak.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti