Terbongkar! Ini Janji Manis AS & Barat ke Iran Agar Tak Balas Kematian Ismail Haniyah, Tak Ditepati Akibatnya Israel Dibombardir
Masoud Pezeshkian geram dengan janji kosong Barat dan Israel agar Iran menahan diri atas kematian Ismail Haniyah.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengeluarkan pernyataan penting satu hari setelah operasi balasan terhadap Israel. Pernyataan itu disampaikan saat Pezeshkian melakukan kunjungan dua hari di Qatar.
Pezeshkian mengkritik keras negara-negara Barat dan Israel yang tidak menepati janji agar Iran menahan diri atas kematian Ismail Haniyah, Ketua Biro Politik Hamas yang meninggal pada 31 Juli 2024 lalu.
Lantas, bagaimana kritik keras Pezeshkian terhadap janji manis Barat dan Israel tentang kematian Haniyah, dan berujung pada serangan Iran ke Israel? Simak ulasannya sebagai berikut.
Kritik Pezeshkian terhadap Israel dan Amerika Serikat
Pezeshkian menyatakan negara Barat memberi janji kosong agar Iran menahan diri untuk tidak memberikan respons pembunuhan Haniyah. Dia mengungkap Barat menjanjikan gencatan senjata dan diakhirinya genosida terhadap rakyat Gaza.
Namun, Israel dan Barat tidak menepati janjinya. Mereka tetap melakukan kejahatan dan melakukan genosida di Gaza, sehingga Iran pun memberikan respons yang sangat tegas. Presiden Iran juga mengutuk kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza dan Lebanon.
Presiden Iran semakin muak dengan negara Barat yang gencar bersuara perihal Hak Asasi Manusia (HAM) tapi justru malah mendukung Israel yang sama sekali tidak bertindak sebagai negara pemegang prinsip HAM.
“Negara-negara ini terus-menerus berbicara tentang hak asasi manusia dan martabat manusia, tetapi mereka telah membuktikan bahwa mereka sama sekali asing dengan konsep-konsep ini karena mereka mendukung rezim kriminal Israel,” kata Pezeshkian.
“Kehidupan orang-orang, terutama wanita dan anak-anak, tidak berharga bagi mereka, dan semua klaim mereka adalah kebohongan," lanjutnya.
Ajak Negara-negara Muslim Bersatu
Lebih lanjut Pezeshkian menyerukan agar negara-negara Muslim dapat bersatu. Kurangnya persatuan tersebut membuat Israel semakin berani melakukan serangan dan tindakan kejahatan di Palestina dan Lebanon.
Jika negara-negara Islam bersatu untuk melakukan perlawanan terhadap Israel, maka zionis Israel tidak akan berani melakukan serangan brutal terhadap warga Palestina seperti sekarang.
“Jika umat Islam bersatu, rezim zionis tidak akan berani melakukan kejahatan seperti itu,” ucap Pezeshkian.
Sebelumnya, pada hari Selasa, Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel. Markas militer dan markas intelijen Zionis menjadi target dalam serangan balasan yang berlangsung sukses itu.
Operasi tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap Ismail Haniyeh, Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, dan Brigadir Jenderal Abbas Nilforushan, Wakil Komandan Operasi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).