Sejarah Olimpiade di Zaman Kuno, Atlet Bertanding Telanjang dan Bertarung Sampai Mati, Banyak Penonton Meninggal Kehausan
Di awal pelaksanaan Olimpiade, hanya ada satu cabang olahraga yang dilombakan.
Di awal pelaksanaan Olimpiade, hanya ada satu cabang olahraga yang dilombakan.
-
Kenapa perempuan Yunani kuno membuat lomba tandingan Olimpiade? Karena tidak diikutsertakan dalam perlombaan ini, para perempuan Yunani kuno menggelar olimpiade sendiri, seperti tertulis dalam teks kuno Yunani.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan terkait kerajaan kuno? Ilmuwan Temukan Kamp Militer Kerajaan Kuno yang Telah Lama Hilang, Sejarahnya Tertulis dalam Alkitab Berbahasa Ibrani Kisah pengepungan yang dilakukan Raja Asiria kuno dijelaskan dalam Alkitab berbahasa Ibrani. Kamp militer yang digunakan oleh raja Asiria, Sanherib, yang pengepungannya terhadap Lakhis dan Yerusalem dijelaskan dalam Alkitab Ibrani, akhirnya telah diidentifikasi, kata seorang ahli.
-
Kapan Olimpiade pertama kali diadakan di Yunani kuno? Olimpiade pertama kali digelar pada tahun 776 Masehi.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Irulegi yang mengungkap bahasa kuno? Para peneliti menemukan bukti langka tentang bahasa kuno misterius dalam cetakan tangan perunggu berusia 2.100 tahun.
-
Mengapa saluran kuno ini penting bagi sejarah? Temuan ini menjadi semakin penting karena memberikan wawasan baru tentang sejarah kuno Yerusalem dan cara hidup penduduknya pada masa itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
Sejarah Olimpiade di Zaman Kuno, Atlet Bertanding Telanjang dan Bertarung Sampai Mati, Banyak Penonton Meninggal Kehausan
Di zaman kuno, diyakini telah berlangsung 27 kali lomba Olimpiade sebelum tahun 776 SM. Ini menurut beberapa catatan penulis, seperti sejarawan Aristodemus dari Elis (hidup di abad kedua Masehi atau sebelum itu).
Namun hasil dari 27 Olimpiade itu belum tercatat atau didokumentasikan karena orang-orang pada masa itu tidak terlalu peduli untuk mencatat nama para pemenang.
Baru pada 776 SM, pemenang Olimpiade didokumentasikan. Pemenang Olimpiade pertama yang tercatat adalah Coroebus dari Elis.
- Kontribusi Pupuk Indonesia Pada Olahraga Angkat Besi: Hasilkan Medali Emas Olimpiade
- Perempuan Yunani Kuno Bikin Lomba Olahraga Tandingan karena Dilarang Ikut Olimpiade, Begini Sejarahnya
- Sejarah Negara-negara Dilarang Ikut Olimpiade karena Terlibat Perang Hingga Rasis, Cuma Israel yang Tak Tersentuh
- 23 Juni Peringati Hari Olimpiade Sedunia, Ini Sejarah dan Fakta Menariknya
Coroebus adalah seorang koki. Tapi dia menang dalam lomba yang disebut "stadion", lomba lari kurang dari 200 meter, lari dalam garis lurus, dikutip dari laman Phys.org.
Olimpiade di zaman kuno juga dikelar empat tahun sekali di Olympia, situs di Yunani Barat di mana berdiri kuil dewa Zeus yang terkenal.
Lomba dimulai pada pertengahan Agustus
dan bagian dari festival keagamaan yang dipersembahkan untuk Zeus.
Pada saat Olimpiade awal, hanya ada satu lomba atau cabang olahraga dan satu pemenang, yaitu lomba "stadion". Bertahun-tahun kemudian, cabang olahraganya ditambah dengan lomba balap kereta, gulat, lari jarak jauh, dan tinju.
Kaisar Romawi Nero (37–68 M) bahkan "memperkenalkan kompetisi musik di Olympia", seperti yang diinformasikan penulis biografi Suetonius (abad ke-1 sampai 2 M).
Pemenang di Olympia menerima karangan bunga zaitun liar. Berbeda dengan hari ini, tidak ada hadiah untuk posisi kedua atau ketiga.
Atlet Iccus dari Tarentum, yang hidup pada abad ke-5 SM dan meraih kemenangan dalam pentathlon di Olimpiade tahun 476 SM, mengatakan baginya "hadiah adalah kemuliaan, kekaguman dalam hidupnya, dan nama yang dihormati setelah kematian."
Sebagian besar laki-laki berkompetisi untuk mendapatkan hadiah tetapi beberapa perempuan ikut ambil bagian. Cynisca, putri Raja Archidamus II dari Sparta, adalah wanita pertama yang meraih kemenangan Olimpiade. Ia menang karena kuda yang dilatihnya memenangkan ajang balap kereta pada tahun 396 SM, seperti yang ditulis oleh pengelana Pausanias (abad ke-2 M).
Berkompetisi dalam Olimpiade juga berbahaya. Lucius Annaeus Seneca (50 SM – 40 M) menggambarkan bagaimana seorang ayah kehilangan kedua putranya dalam "pancration", sejenis olahraga pertarungan yang merupakan campuran kekerasan antara tinju dan gulat.
"Seorang pria melatih kedua putranya sebagai pankratis, dan menampilkan mereka untuk berkompetisi di pertandingan Olimpiade. Mereka dipasangkan untuk bertarung satu sama lain. Kedua pemuda tersebut tewas bersama-sama dan diberikan penghormatan istimewa kepada mereka," tulisnya.
Orang-orang pada saat itu juga datang dari berbagai tempat untuk menonton Olimpiade. Di Olympia, orang-orang menyewa tempat tinggal bersama-sama dengan pengunjung lainnya. Mereka bertemu orang asing dan saling berkenalan.
Belum jelas berapa banyak orang yang berkunjung ke setiap perhelatan Olimpiade, walaupun beberapa ilmuwan modern memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 50.000 orang dalam beberapa kali Olimpiade.
Para atlet yang berlomba juga datang ke Olympia dengan diiringi para pendukungnya, menurut penulis Yunani kuno, Chariton (abad pertama Masehi) dalam novelnya berjudul Callirhoe.
Saat berlomba, para atlet tampil telanjang
dan perempuan biasanya tidak diizinkan menonton.
Olimpiade digelar ketika pertengahan musim panas dan biasanya cuaca sangat panas. Bahkan, ada penonton yang mati kehausan ketika pasokan air di Olympia bermasalah, menruut Lucian dari Samosata (abad kedua Masehi). Masalah ini kemudian berhasil diatasi ketika Herodes Atticus membangun saluran air ke situs tersebut pada pertengahan abad ke-2 Masehi.
Sejarawan Romawi Velleius Paterculus (lahir 20/19 SM) menyebut pertandingan Olimpiade sebagai "pertandingan olahraga yang paling terkenal".
Penelitian terkini menunjukkan Olimpiade di zaman kuno mungkin berakhir pada masa pemerintahan kaisar Romawi Theodosius II (memerintah 408–450 M).
Perlombaan ini dihentikan salah satunya karena kebakaran yang menghancurkan kuil Zeus di Olympia pada masa pemerintahan Theodosius II, menurut catatan kuno.
Olimpiade tidak diselenggarakan kembali sampai 1896, tahun diadakannya Olimpiade modern pertama.