Sejarah Negara-negara Dilarang Ikut Olimpiade karena Terlibat Perang Hingga Rasis, Cuma Israel yang Tak Tersentuh
Tiga belas negara pernah dilarang tampil di Olimpiade karena berbagai alasan seperti perang, doping, sikap politik, atau pelanggaran peraturan IOC.
Sejarah Negara-negara Dilarang Ikut Olimpiade karena Terlibat Perang Hingga Rasis, Cuma Israel yang Tak Tersentuh
Tiga belas negara pernah dilarang tampil di Olimpiade karena berbagai alasan seperti perang, doping, sikap politik, atau pelanggaran peraturan IOC.Namun berbeda dengan Israel yang justru tetap eksis tampil di pesta olahraga empat tahunan itu termasuk di Olimpiade Paris 2024 meski melakukan genosida di Gaza.
Kehadiran Israel menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat dunia.
Terlebih keikutsertaan mereka terjadi di tengah perang brutal di Gaza yang menewaskan lebih dari 39 ribu orang.
Partisipasi Israel pun lantas memicu kritik terhadap penyelenggara Olimpiade.
Terlebih mereka memiliki sejarah panjang dalam melarang negara-negara yang dianggap melakukan tindakan yang bertentangan dengan semangat Olimpiade.
Seperti dua negara yang masih absen di Olimpiade sejak edisi sebelumnya yaitu Rusia dan Belarusia akibat perang yang masih terjadi di Ukraina.
Ketua Komite Olimpiade Palestina pun sempat mengkritik "standar ganda" dari Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena memperbolehkan Israel berkompetisi di Olimpiade Paris.
Ketua Olimpiade Palestina Jibril Rajoub melalui suratnya kepada IOC menuntut boikot terhadap Israel meski ditolak oleh Ketua Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.
"Ini menegaskan bahwa ada lembaga internasional yang bersikeras menerapkan standar ganda dan tidak mematuhi Piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan, atau moral," kata Rajoub dikutip dari AFP, Senin (29/7).
IOC juga pernah membantah bahwa Israel melanggar Piagam Olimpiade dan menekankan hubungan antara Komite Olimpiade Israel dan Palestina.
"Kami memiliki dua Komite Olimpiade Nasional, itulah perbedaannya dengan dunia politik, dan dalam hal ini keduanya hidup berdampingan secara damai," ucap ketua IOC Thomas Bach di Paris, Selasa (23/7).
Sejumlah negara pun sebenarnya pernah dilarang berkompetisi di Olimpiade oleh IOC. Menariknya kebanyakan karena alasan peperangan dan konflik negara.
Alasan ini yang membuat keikutsertaan Israel di Olimpiade Paris 2024 terus dipertanyakan. Lantas negara mana saja yang pernah dilarang tampil di Olimpiade?
Jerman, Austria, Hongaria, Bulgaria dan Turki
Olimpiade Musim Panas 1920 diwarnai pelarangan tampil bagi atlet dari negara yang terlibat di Perang Dunia I.
Olimpiade yang diadakan di Antwerpen, Belgia, memutuskan atlet dari Jerman, Austria, Hongaria, Bulgaria, dan Turki dilarang berpartisipasi karena alasan perang.
Jerman juga pernah dilarang mengikuti Olimpiade 1924 di Paris sebagai perpanjangan dari larangan sebelumnya dan konsekuensi dari Perang Dunia I.
Jerman dan Jepang
Jerman kembali dilarang tampil di Olimpiade Musim Panas 1948 yang diselenggarakan di London.
Selain itu, Jepang juga menyusul karena kedua negara terlibat aktif dalam Perang Dunia II dan akibat kehancuran yang ditimbulkannya.
Afrika Selatan
Afrika Selatan menjadi negara benua Afrika pertama yang dilarang tampil di ajang Olimpiade dalam sejarah.
Mereka cukup lama absen sejak tahun 1964 hingga 1992 karena segregasi rasial akibat rezim apartheid.
Politik apartheid memang menjadi kebijakan yang diterapkan pemerintah Afrika Selatan pada tahun tersebut untuk memisahkan ras kulit putih dan hitam secara hukum dan sosial.
Nyatanya, Israel juga menerapkannya terhadap warga Palestina.
Zimbabwe
Pada Olimpiade 1972 yang diselenggarakan di Jerman Barat, Zimbabwe yang saat itu dikenal sebagai Rhodesia dilarang mengikuti pertandingan.
Keputusan tersebut terjadi karena tekanan internasional dan protes terhadap kebijakan segregasi rasial di negara tersebut.
Afghanistan
Pada Olimpiade 2000 di Melbourne, Afghanistan dilarang mengikuti Olimpiade karena sikap penguasa Taliban terhadap perempuan.
Seperti pada tahun ini, meski Taliban kembali berkuasa di Kabul, para atlet Afghanistan tetap ikut serta, namun tidak di bawah bendera Taliban.
Atlet Afghanistan akan berkompetisi di bawah bendera merah, hijau dan hitam Republik Islam Afghanistan, yang sempat takluk oleh Taliban pada tahun 2021.
Kuwait
Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro melarang Kuwait ikut serta di ajang tersebut.
Keputusan itu disahkan oleh Komite Olimpiade Internasional pada Oktober 2015 karena campur tangan pemerintah dalam komite Olimpiade negara tersebut.
Alhasil para Kuwait tampil sebagai atlet Olimpiade independen di bawah bendera Olimpiade.
Rusia
Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro banyak atlet Rusia yang dilarang berkompetisi karena doping yang disponsori negara.
Hal ini berlanjut hingga Olimpiade Musim Dingin 2018 dan Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.
Korea Utara
Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 melarang Korea Utara tampil karena keputusannya menarik diri dari Olimpiade Tokyo 2020.
Korea Utara mundur kala itu dengan alasan kekhawatiran COVID-19 sehingga melanggar Piagam Olimpiade.
Rusia dan Belarusia
Rusia dan Belarusia dilarang mengikuti Olimpiade 2024 di Paris karena keterlibatan mereka dalam perang Ukraina yang sedang berlangsung.
Meski begitu, 15 atlet dari Rusia dan 18 dari Belarusia tetap akan bertanding sebagai “Atlet Netral Perorangan”, atau AIN, menurut angka terbaru yang dirilis oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
AIN sendiri adalah kelompok atlet dengan paspor Belarusia atau Rusia yang dipastikan memenuhi syarat dan diundang untuk bertanding di Olimpiade Paris 2024, yang didasarkan pada kuota dan persyaratan kelayakan khusus yang ditentukan oleh Federasi Internasional (IF).
Meski menang, mereka tidak akan mendengar lagu kebangsaan, bendera, atau atribut dari negara asal mereka.