Sama-sama Tampil di Olimpiade Paris 2024, Delegasi Palestina Haram Lakukan ini ke Wakil Israel
Delegasi Palestina haram melakukan hal ini ke wakil Israel meski sama-sama tampil di Olimpiade Paris 2024.
Sama-sama Tampil di Olimpiade Paris 2024, Delegasi Palestina Haram Lakukan ini ke Wakil Israel
Olimpiade Paris 2024 berhasil mencuri perhatian masyarakat dunia.
Segala pernak-pernik yang berkaitan dengan Olimpiade Paris 2024 pun selalu mendapat atensi dari publik. Termasuk dengan segala informasi dari para delegasi negara selama ajang berlangsung.
Seperti delegasi Palestina yang haram melakukan suatu hal ke wakil Israel. Ya, Palestina dan Israel padahal sama-sama tampil di Olimpiade Paris 2024.
Lantas bagaimana penjelasan selengkapnya? Apakah informasi tersebut benar?
Melansir dari The Guardian, Senin (29/7), simak ulasan informasinya berikut ini.
Presiden Komite Olimpiade Nasional Palestina baru-baru ini berhasil mencuri perhatian.
Bagaimana tidak, Ia mengatakan tidak akan berjabat tangan dengan rekannya dari Israel maupun delegasi mereka di Olimpiade Paris 2024.
Namun, Ia akan berjabat tangan apabila mereka mengakui hak kemerdekaan Palestina.
The Guardian
Lebih lanjut, Jibril Rajoub yang memimpin seruan agar atlet Israel dilarang mengikuti kompetisi Internasional di tengah perang di Gaza mengatakan bahwa Ia tidak akan terlibat dengan Yael Arad atau rekan-rekannya apabila mereka bertemu selama Olimpiade.
Ia juga mengklaim tim Palestina belum diberi instruksi apapun mengenai sikap yang harus diambil ketika menghadapi pesaing dari Israel.
Rajoub juga mengatakan bahwa organisasinya akan waspada terhadap pelanggaran Piagam Olimpiade.
"Sebelum Anda bertanya kepada saya, tanyakan kepada mereka: apakah mereka mengakui keberadaan rakyat Palestina dan hak kami atas negara merdeka, di samping Israel, menurut legitimasi PBB?,"
ujar Rajoub kepada The Guardian.
"Jika mereka memiliki komitmen ini, pada prinsipnya saya tidak punya masalah berjabat tangan dengan siapa pun yang mengakui hak saya untuk menentukan nasib sendiri dan hak kami untuk hidup.Tetapi saya tidak akan berjabat tangan sebagai basa-basi dengan siapa pun yang tidak melakukannya. Ini bukan soal sopan santun, ini soal prinsip. Mereka harus siap berjuang untuk membangun jembatan perdamaian dengan saling mengakui,"
Rajoub mengatakan bahwa tidak ada keputusan serupa dengan atlet Ukraina yang dijatuhkan kepada kontingen Palestina. Di mana atlet Ukraina tidak akan berjabat tangan dengan atlet Rusia atau Belarusia mana pun di Olimpiade musim panas ini.
Lebih lanjut, Rajoub juga mengatakan bahwa tidak ada rencana untuk melakukan demonstrasi apa pun yang berada di luar kode etik gerakan Olimpiade.
The Guardian
"Saya dan para atlet Palestina akan mengikuti prinsip IOC. Dan jika kami merasa ada pelanggaran dari pihak kami, kami harus melawannya. Bola ada di lapangan pihak lain. Pergi dan tanyakan kepada presiden komite Olimpiade nasional Israel bagaimana mereka dapat menyemangati tentaranya, bagaimana juara judo mereka dapat melakukan hal ini. Jangan tanya korbannya, tanya penjahatnya," jelasnya.
Rajoub sendiri mengacu pada Peter Paltchik, seorang judoka yang ditunjuk sebagai salah satu pembawa bendera Israel untuk upacara pembukaan di mana diduga telah memposting foto rudal Israel di media sosial dengan tulisan 'Dari saya untuk Anda dengan senang hati'.
Di sisi lain, NOC Palestina mengklaim setidaknya sekitar 400 atlet Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober 2023. Selain itu, sebagian besar infrastruktur olahraga turut hancur.
Hal inilah yang menjadi salah satu pilar upaya Palestina untuk melihat Israel ditangguhkan. Terlebih genosida di Gaza masih terus berlanjut hingga saat ini. Di mana itu merupakan pelanggaran terhadap tradisi gencatan senjata Olimpiade.
The Guardian
Rajoub, yang juga pemimpin Asosiasi Sepak Bola Palestina ini mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa mendatangkan satu pun atlet dari Gaza.
Mereka mendatangkan sebagian besar perwakilannya yang berbasis di luar negeri.
"Jadi menghadiri Olimpiade adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Ini adalah pesan bagus bahwa kita ada di sini, terlepas dari segalanya. Frustrasi dan menyerah tidak akan menjadi bagian dari posisi kita. Kami hadir dengan semangat nyata dan pesan yang jelas kepada seluruh dunia," ujarnya.
Dapat Sambutan Hangat
Berbicara di sebuah hotel di Paris, Rajoub mengatakan oara atlet Palestina mendapatkan sambutan hangat dari sekitar 100 penonton di bandara Charles de Gaulle pada hari Kamis.
Ia jugsa bisa bergerak bebas di antara para tamu dan delegasi.
"Saya berjalan dan bergerak ke mana pun dan saya merasa aman," kata Rajoub.
"Tidak ada yang menjaga, tidak ada yang memperhatikan saya. Logo negara saya diterima dengan ramah oleh semua orang. Sambutan seperti itu merupakan pesan harapan bagi masyarakat kami, namun juga merupakan kartu merah bagi pihak lain," sambungnya.
Kontingen Dilindungi Sepanjang Olimpiade
Dijelaskan bahwa kontingen Israel yang terdiri dari 88 atlet Olimpiade menjadi satu-satunya kontingen yang dilindungi sepanjang waktu selama Olimpiade.
Atlet Olimpiade Israel berbagi perahu dengan Islandia ketika mereka berlayar di sepanjang Sungai Seine pada Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024, pada Jumat (26/7).