Sejarah Terpisahnya Pakistan dari India
India dan Pakistan pernah bersatu, namun pecah karena perebutan wilayah dan beberapa faktor lainnya:
India dan Pakistan pernah dijajah Inggris selama puluhan tahun. Hingga akhirnya India merdeka pada Agustus 1947. Inggris melepaskan kendalinya atas India, kemudian India terpecah menjadi mayoritas Hindu dan Pakistan dengan mayoritas Islam. Dahulu Pakistan masih Pakistan Timur dan Pakistan Barat, kini Bangladesh.
Setelah kemerdekaan, India dan Pakistan menjalin hubungan diplomatik. Namun terjadi pemisahan yang penuh kekerasan dan banyaknya klaim teritorial terus membayangi hubungan mereka.
-
Mengapa konflik Bangladesh terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur? Secara umum terlihat bahwa Pakistan Barat lebih dominan secara politik dan mengeksplotasi Timur secara ekonomi, menimbulkan banyak keluhan.
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
-
Siapa yang memimpin pemerintahan Pakistan Barat saat konflik Bangladesh? Pada tahun 1971 sekitar tiga juta warga negara Pakistan Timur terutama yang berasal dari suku Bengali dibunuh secara struktural dan sistematis oleh pemerintah Pakistan Barat dipimpin oleh Presiden Agha Mohamed Yahya Khan.
-
Bagaimana konflik antar kelompok terjadi? Konflik adalah warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
-
Siapa yang menjadi pahlawan udara dalam perang India-Pakistan tahun 1965? Namun kemenangan telak justru dibukukan oleh F-86 Sabre. Pahlawan udara itu bernama Muhammad Mahmood Alam. Seorang komandan skadron pesawat pemburu Pakistan.
-
Apa yang dilakukan oleh Muhammad Mahmood Alam saat Perang India-Pakistan tahun 1965? Kiprahnya dimulai tanggal 6 September 1965. pemilik call sign Little Dragon ini menembak jatuh dua jet tempur Hawker Hunter India. Namun Rekor itu Tercatat Keesokan Harinya Tanggal 7 September 1965, jet tempur F-86 milik MM Alam mencegat konvoi jet Hawker Hunter India yang akan menyerang Pangkalan Udara Pakistan. Dari Kokpit Jet Tempurnya, MM Alam Melepaskan Tembakan Meriam dan Roket Bertubi-tubi Kurang dari satu menit, lima jet tempur Hawker Hunter India dirontokkan.
Berikut sejarah pemisahan diri Pakistan dari India:
Masalah Perebutan Wilayah Kashmir
Kedua negara mengalami tiga pertempuran, salah satunya konflik Kashmir. Konflik ini menjadi titik pusat utama dari semua konflik. Ada juga Perang India-Pakistan 1971 dan Perang Pembebasan Bangladesh, yang mengakibatkan pemisahan diri Pakistan Timur (kini Bangladesh).
Wilayah Kashmir menjadi primadona di mata India dan Pakistan. Mengapa? Karena Kashmir adalah surga di Bumi. Wilayahnya di kelilingi kawasan pegunungan bersalju dan kerap dijadikan lokasi syuting film Bollywood. Warga India berbondong-bondong berlibur ke Kashmir saat puncak musim dingin.
Adanya Rasa Tidak Percaya Antara Pakistan dengan India
Pakistan merasa tak percaya dengan India yang kini makin berkembang. Pakistan merasa takut jika India menganggap (India itu sendiri) sebagai negara adidaya dan mendominasi negara tetangganya yang kecil. Karena masalah inilah, warga Pakistan menganggap India sebagai musuh, dan warga India menganggap Pakistan sebagai musuh.
Padahal banyak politisi India berharap bisa mencegah pemisahan Pakistan. Kemungkinan harapan ini masih ada.
Ada Upaya-Upaya Agar Pakistan dan India Kembali Akur
Banyak upaya untuk memperbaiki hubungan kedua negara ini, terutama KTT Simla, KTT Agra, dan KTT Lahore. Sejak awal 1980-an, hubungan kedua negara memburuk setelah Konflik Siachen, pemberontakan Kashmir pada tahun 1989, uji coba nuklir India dan Pakistan pada tahun 1998 dan Perang Kargil tahun 1999.
Beberapa langkah membangun kepercayaan, seperti perjanjian gencatan senjata 2003 dan layanan Bus dari Delhi menuju Lahore berhasil menurunkan ketegangan.
Namun, upaya-upaya ini terhambat oleh serangan teroris. Mereka melakukan serangan Parlemen India 2001, hampir membawa kedua negara ke jurang perang nuklir. Pengeboman Samjhauta Ekspres 2007, yang menewaskan 68 warga sipil (sebagian besar adalah orang Pakistan), juga merupakan titik krusial dalam hubungan kedua negara.
Selain itu, serangan Mumbai 2008 yang dilakukan oleh militan Pakistan, menjadi tamparan keras terhadap perundingan damai India-Pakistan yang sedang berlangsung.
Sempat Ingin Memperbaiki Hubungan, Namun Gagal
Sejak pemilihan pemerintah baru di India dan Pakistan pada awal tahun 2010, beberapa langkah diambil untuk memperbaiki hubungan keduanya. Salah satunya mengembangkan sebuah konsensus mengenai kesepakatan status Non-Discriminatory Market Access on Reciprocal Basis (NDMARB) satu sama lain, yang akan meliberalisasi perdagangan.
Pada akhir 2015, pertemuan diadakan antara menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional kedua negara, di mana kedua belah pihak sepakat untuk membahas tentang masalah dalam hubungan tersebut.
Pada November 2015, Perdana Menteri India yang baru, Narendra Modi dan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyetujui dibukanya kembali perundingan bilateral. Pada bulan berikutnya, Perdana Menteri Modi melakukan kunjungan singkat dan tidak terjadwal ke Pakistan saat sedang dalam perjalanan ke India. Dia menjadi Perdana Menteri India pertama yang mengunjungi Pakistan sejak 2004.
Meskipun begitu, hubungan antara kedua negara masih tetap dingin. Malah terulang kembali aksi terorisme.
Menurut World Service Poll BBC 2014, 17 persen warga India memandang pengaruh Pakistan secara positif, dan 49 persen memandang negatif. Sementara 21 persen orang Pakistan memandang pengaruh India secara positif, dan 58 persen memandang negatif.