Sejarawan Ungkap Ternyata Bukan Perang Nuklir yang Bisa Musnahkan Peradaban
Apakah senjata atau perang nuklir itu satu-satunya ancaman yang paling menakutkan yang dapat memusnahkan peradaban di Bumi?
Belakangan ini muncul kekhawatiran sejumlah pihak, khususnya Barat, bahwa Rusia akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Saat awal invasi di Ukraina pada Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan nuklir Rusia siaga tinggi. Dari situlah akar ketakutan itu bermula.
Namun pada Mei, pejabat Rusia mengatakan pihaknya tidak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Apakah senjata atau perang nuklir itu satu-satunya ancaman yang paling menakutkan yang dapat memusnahkan peradaban di Bumi?
-
Kenapa Sambal Beser digemari? Walau begitu, cita rasa sambal yang memakai ini diklaim lebih pedas dan segar dibanding jenis olahan tanpa hewan beser.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Apa itu Sambal Beser? Satu lagi kuliner ekstrem asal Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, namanya sambal beser. Kuliner ini kabarnya ada di seluruh wilayah Gunungkidul, dan sejajar dengan deretan olahan dari serangga seperti belalang goreng maupun tumis kumbang puthul.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
Ternyata menurut salah seorang sejarawan, jawabannya adalah bukan perang nuklir, melainkan wabah yang sengaja diciptakan di laboratorium atau senjata biologis.
"Wabah, tentu saja, karena ia secara teoretis bisa memusnahkan ras manusia sedangkan perang nuklir besar-besaran kemungkinan tidak bisa," jelas sejarawan ternama Kanada, Gwynne Dyer, dalam artikelnya di South China Morning Post.
"Perang nuklir tidak mungkin melakukannya (memusnahkan seluruh manusia). Bahkan walaupun (perang nuklir) menyebabkan musim dingin nuklir jangka panjang, berlangsung bertahun-tahun dan membuat sebagian besar umat manusia kelaparan," jelasnya.
Karena, lanjutnya, jika masih ada beberapa pasangan manusia yang bisa berkembang biak, manusia pasti akan bisa bertahan.
Dia juga menjelaskan, iklim di planet ini telah melalui berbagai tahap ekstrem dalam riwayatnya yang panjang dan kehidupan masih tetap bertahan.
"Di atas planet seperti planet kita ini, selalu ada beberapa tempat yang cukup hangat atau cukup dingin untuk ditempati selama masa-masa ekstrem," jelasnya.
Dyer juga memaparkan, ancaman yang benar-benar ada adalah ancaman yang mungkin kita ciptakan sendiri, seperti kecerdasan buatan atau AI yang tidak terkendali atau virus pembunuh rekayasa khusus.
"Tapi itu perangkat lunak, atau "wetware", dan hanya sedikit orang yang menganggapnya serius."
Namun menurutnya selama ini hanya sedikit anggaran yang digelontorkan badan internasional untuk penelitian keamanan AI, mengutip Toby Ord, filsuf Universiats Oxford yang menyatakan: "Badan internasional yang bertanggung jawab atas pelarangan senjata biologis (Konvensi Senjata Biologis) yang berkelanjutan memiliki anggaran tahunan hanya USD1,4 juta – kurang dari rata-rata restoran McDonald."
Dyer menulis, anggaran untuk penelitian keamanan AI ini hanya beberapa puluh juta, dibandingkan dengan miliaran dalam penelitian AI secara umum.
"Jadi jika kita terus melempar dadu, suatu saat dalam beberapa abad mendatang kita pasti akan mengalami kiamat dengan satu atau lain cara. Tetapi prediksi Ord, meskipun akurat, didasarkan pada asumsi bahwa kita terus berjalan dengan ceroboh dan tidak pernah mengembangkan perspektif jangka panjang yang memungkinkan kita untuk mengurangi risiko," tulisnya.
"Kita mencoba mengubah seluruh ekonomi kita untuk mencegah bencana perubahan iklim. Kita bahkan bereksperimen dengan cara mengalihkan asteroid agar tidak menabrak Bumi. Hampir tidak cukup, tetapi tidak buruk jika Anda mempertimbangkan bahwa, 500 tahun yang lalu, banyak orang bahkan tidak tahu bahwa Bumi itu bulat."
Baca juga:
Joe Biden Ancam Putin Jangan Gunakan Senjata Pemusnah Massal di Ukraina
Korea Utara Izinkan Penggunaan Senjata Nuklir untuk Serang Negara Lain
Ilmuwan Peringatkan Ini yang Bakal Terjadi Setelah Perang Nuklir Jika Kita Selamat
Penelitian Ungkap Berapa Jumlah Korban Tewas jika Terjadi Perang Nuklir AS-China
Ilmuwan Beberkan Dampak Mengerikan dari Uji Coba Nuklir Bagi Manusia
Sekjen PBB: Dunia di Ujung Tanduk Perang Nuklir
Vladimir Putin: Tidak Ada yang Bisa Menangkan Perang Nuklir