Sekelompok Pemuda Hindu dan Muslim Baku Hantam di Inggris Gara-Gara Kriket
Sekelompok pemuda Hindu dan Muslim di Leicester, Inggris bentrok pada akhir pekan lalu.
Sekelompok pemuda Hindu dan Muslim di Leicester, Inggris bentrok pada akhir pekan lalu. Kepolisian Leicester sampai mengerahkan polisi anti huru hara. Sebanyak 15 orang ditangkap dalam kerusuhan tersebut.
Penyebab bentrokan diyakini akibat ketegangan yang memanas setelah pertandingan kriket dalam Piala Asia antara India dan Pakistan pada Agustus lalu.
-
Kenapa Mendag Zulkifli Hasan mengunjungi India? Kunjungan ini dilakukan Mendag Zulkifli Hasan sebelum menghadiri G20 Trade and Investment Ministers’ Meeting (TIMM) di Jaipur, India.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Mengapa pasukan Inggris menjajah Indonesia? Sebab utama penjajahan tersebut bermula dari adanya perjanjian politik Inggris dengan Belanda.Saat itu, Belanda yang tengah dijajah oleh Prancis, di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte merasa kalah dan bangkrut.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
-
Kapan Hikmat dan Leani bertanding melawan pasangan India? Setelah itu, Hikmat dan Leani melanjutkan pertandingan kedua mereka di Grup A pada Kamis (29/8/2024) pukul 23.40 WIB.
Setelah pertandingan, bentrokan pecah di Belgrave, Leicester. Polisi menangkap delapan orang dalam bentrokan itu. Namun bentrokan kembali terjadi pada 5 September dan sebanyak 27 orang ditahan serta diinterogasi polisi untuk mengetahui akar masalah.
Namun penangkapan dan penahanan tidak mampu untuk menahan terjadinya bentrokan. Penyebabnya adalah hasutan di media sosial yang dilakukan pemuda Muslim dan Hindu.
"Komentar dan rumor yang menghasut yang diunggah di media sosial mengobarkan ketegangan," jelas Wali Kota Leicester, Sir Peter Soulsby, dikutip dari The Telegraph, Selasa (20/9).
Kepolisian Leicester mengecam kekerasan tersebut dan menyerukan digelar dialog dari perwakilan kedua komunitas itu. Agar dialog kondusif, polisi dan unit khusus diterjunkan.
"Petugas mengetahui ada kelompok pemuda yang berkumpul pada hari Minggu sore di daerah Evington Utara kota itu," kata juru bicara kepolisian Leicester.
"Petugas berbicara kepada mereka dan mengambil langkah-langkah, termasuk memasang garis polisi sementara, untuk meminimalkan bahaya dan gangguan terhadap masyarakat," lanjutnya.
"Dampak gangguan ini terhadap komunitas lokal tidak dapat kami terima. Kami tidak akan mentolerir kekerasan, kekacauan atau intimidasi di Leicester dan kami terus menyerukan ketenangan dan dialog. Operasi dan penyelidikan polisi terus berlanjut."
Wali Kota Soulsby mengungkapkan dia bingung dengan kerusuhan itu sebab Leicester biasanya sangat damai dan setiap komunitas memiliki hubungan yang baik.
Wali kota pun menyalahkan orang-orang yang menyebarkan komentar dan video di media sosial sebagai dalang dari kerusuhan itu.
"Saya telah melihat cukup banyak di media sosial yang sangat, sangat, sangat menyimpang sekarang dan beberapa di antaranya benar-benar berbohong tentang apa yang telah terjadi di antara komunitas yang berbeda," kata Soulsby.
"Saya telah berbicara dengan banyak pemimpin komunitas dan mereka melakukan apa yang mereka bisa untuk membawa Leicester menjadi normal karena di Leicester, normal adalah hubungan yang sangat baik antara orang-orang dari kepercayaan yang berbeda," paparnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
Baca juga:
Tangis Rakyat Inggris Pecah saat Prosesi Pemakaman Ratu Elizabeth II
Dua Gadis India Diduga Korban Pemerkosaan Ditemukan Tewas di Pohon
"Sapi adalah Ibu Saya. Jika Seseorang Membunuhnya, Saya Tidak akan Tinggal Diam"
Kerap Makan Nasi Padang Tanpa Bayar dan Mengemis di Bali, WN India Dideportasi
Pengadilan India Putuskan Umat Hindu Boleh Beribadah di Masjid dari Abad ke-17