Sensasi Hotel di Atas Awan, Bisa Melayang di Langit Selama Bertahun-Tahun Tanpa Turun
Insinyur Yaman Hashem Al-Ghaili, yang menciptakan video konsep Sky Cruise berdasarkan desain futuristik oleh seniman Alexander Tujicov.
Sebuah video fantasi menunjukkan suatu hotel terbang raksasa yang dapat bertahan di langit selama bertahun-tahun telah menarik perhatian masyarakat daring. Dari tampilannya hotel itu tampaknya berada di luar ranah teknologi saat ini dan melanggar hukum fisika.
Dikutip dari CNN Travel, Selasa (2/8), insinyur Yaman Hashem Al-Ghaili, yang menciptakan video konsep Sky Cruise berdasarkan desain futuristik oleh seniman Alexander Tujicov, menegaskan itu hanya masalah waktu sebelum teknik penerbangan mewujudkan visinya.
Menurut Ghaili, konsep anehnya itu akan mendorong batasan-batasan dari apa yang mungkin.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Apa yang dipelajari di Jurusan Ilmu dan Teknik Kopi? Jurusan ini akan mempelajari kimia rasa kopi, pengolahan, pengujian mutu dan keamanan, desain pabrik dan perlindungan lingkungan, perdagangan kopi dunia, prinsip-prinsip teknik, serta nutrisi dan kesehatan. Para mahasiswa juga akan mempelajari teknik bagaimana mengurangi zat kafein di dalam kopi dengan merendamnya di dalam pelarut.
Dia mengatakan kepada CNN, ingin Sky Cruise menjadi bahan pembicaraan untuk menginspirasi inovasi baru yang akan membantu menggantikan pengalaman terbang yang melelahkan dan ketinggalan zaman saat ini.
“Oleh karena itu, saya membayangkan dunia di mana terbang dari satu tempat ke tempat lain berubah menjadi pengalaman yang menyenangkan, daripada berjuang untuk ruang bagi kaki,” katanya melalui surel.
'Kastil di langit'
Al Ghaili mengatakan Sky Cruise terinspirasi dari salah satu film favoritnya, anime "Castle in the Sky" karya Studio Ghibli, yang menampilkan kapal terbang besar dengan orang-orang yang tinggal di dalamnya. Sama seperti kapal-kapal itu, Sky Cruise secara skala besar, akan memiliki ruang untuk sekitar 5.000 tamu, fasilitas rekreasi seperti bioskop, kolam renang, spa, dan bahkan pusat perbelanjaan.
Sky Cruise akan berjalan dengan energi fusi nuklir bersih – teknologi yang saat ini tidak ada – yang akan memungkinkan “untuk tetap berada di atas awan selama beberapa tahun,” kata Al Ghaili. Persediaan Sky Cruise dan para tamu akan dibawa ke hotel menggunakan pesawat komersial listrik dan jet pribadi, tambahnya.
Mengubah konsep ini menjadi kenyataan hanyalah masalah waktu menurut sang insinyur. Namun, karena ukurannya yang sangat besar, dibutuhkan infrastruktur baru, dan penyesuaian dari industri penerbangan.
"The Sky Cruise sangat besar! Ini berarti akan membutuhkan landasan pacu besar yang tidak ada sekarang," sebutnya.
'Konsep yang Kacau'
Tidak hanya itu, hotel ini juga akan memerlukan perubahan pada protokol navigasi udara untuk memastikan lalu lintas langit lainnya keluar dari jalurnya. Tidak semua orang memiliki keyakinan yang sama dengan Al Ghaili dalam potensi desain yang luar biasa, dengan beberapa di antara 30 juta pengikutnya di Facebook menunjukkan kelemahan desain mendasar Sky Cruise.
"Bertenaga nuklir atau tidak, gravitasi tidak pernah membiarkan benda itu lepas dari tanah," tulis salah satunya. Beberapa mempertanyakan kebijaksanaan mengirim reaktor nuklir ke udara, sementara yang lain menunjukkan masalah yang sangat sederhana, seperti menjaga air di kolam renang saat lepas landas. Al Ghaili menegaskan bahwa videonya, dilihat 9,3 juta kali di Facebook, memiliki tujuan di luar hiburan viral.
"Konsep yang mengganggu seperti ini menginspirasi perubahan, dan membantu kita mendorong umat manusia ke depan," katanya.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)