Sisa Jasad Orang Hilang di Argentina Ditemukan dalam Perut Hiu
Tapi pakar hiu dan polisi menduga pria itu telah tewas sebelum dimakan hiu.
Sisa-sisa jasad seorang pria Argentina yang hilang baru-baru ini ditemukan dalam perut seekor hiu mati. Hiu itu ditangkap nelayan di mana pria tersebut dilaporkan hilang. Ini memunculkan spekulasi pria itu dimakan hiu.
Tapi pakar hiu dan polisi menduga pria itu telah tewas sebelum dimakan hiu.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di gurun Argentina? Baru-baru ini ilmuwan menemukan dunia eksotis yang belum pernah diketahui sebelumnya di gurun Argentina yang terpencil.
-
Apa yang ditemukan oleh para ahli paleontologi di Argentina? Ahli paleontologi Argentina temukan fosil dinosaurus sauropoda rebbachisaurid, berusia 90 juta tahun.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia Utara, Argentina? Peneliti menemukan delapan tengkorak, dengan satu yang hampir sempurna, di Area Paleontologi La Buitrera di Patagonia Utara, Argentina. Temuan ular purba itu bernama Najash Rionegrina.
Diego Barria (32) terakhir kali terlihat pada 18 Februari, menurut laporan situs El Pais. Sekitar empat hari kemudian, polisi menemukan kendaraan AVT Barria bersama helmnya, yang pecah jadi dua, di dekat pantai. Tapi tidak ada jasadnya, sehingga menimbulkan teka-teki terkait keberadaan pria asal Provinsi Chubut itu.
Pada 26 Februari, nelayan setempat menangkap empat tiga hiu jenis Galeorhinus galeus di dekat pantai itu. Ketika nelayan membelah hiu itu, mereka menemukan lengan manusia, juga diduga sisa jasad manusia lainnya, di dalam perut hiu, dikutip dari laman Live Science, Kamis (9/3),
Nelayan menyerahkan temuannya ke polisi, yang mengidentifikasi sebuah tato di pergelangan tangan yang sesuai dengan tato Barria. Tes DNA akan dilakkan untuk membuktikan bahwa jasad itu adalah Barria.
Namun sepertinya pria itu tewas bukan karena dimakan hiu. Polisi mencurigai Barria kemungkinan tewas setelah menabrak batu saat mengendarai ATV-nya dan tubuhnya hanyut ke laut di mana dia dimakan hiu.
"Menurut saya, itu tepatnya yang terjadi," kata ahli biologi kelautan Universitas Boston, Gregory Skomal.
"Sangat, sangat, sangat tidak mungkin hiu itu membunuh Barria," ujarnya kepada Live Science.
Galeorhinus galeus adalah hiu berukuran sedang sampai besar yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Satu ekor hiu jenis ini bisa memiliki panjang 1,5 meter. Mereka utamanya pengumpan bawah, memangsa ikan pipih dan sarden di dekat dasar laut, tetapi mereka juga akan menargetkan ikan dan cumi-cumi yang lebih besar di laut terbuka.
Gavun Naylor, ahli biologi kelautan Universitas Florida yang mengelola International Shark Attack File (ISAF) di Florida Museum of Natural History juga sepakat dengan pendapat Skomal.
Menurutnya sangat tidak mungkin hiu jenis itu menyerang manusia, khususnya karena manusia itu terlalu besar dibandingkan mangsa norma hiu. Dia juga mengatakan belum pernah mendengar spesies tersebut membunuh manusia.
Menurut Naylor dan Skolam, hiu itu kemungkinan mengais-ngais jasad Barria yang memang sudah tewas.
"Sudah didokumentasikan dengan baik bahwa banyak spesies hiu akan memilih makanan yang mudah dengan mengais-ngais jika memungkinkan," kata Skomal.
"Ini bisa termasuk mengais-ngais (jasad) manusia, meski ini kemungkinan "sangat jarang," pungkasnya.
(mdk/pan)