Siswi di Iran Ramai-Ramai Lepas Jilbab sebagai Bentuk Protes ke Pemerintah
Para siswi di Iran melepas dan mengibarkan jilbabnya ke udara sebagai bentuk protes ke pemerintah atas kematian Mahsa Amini.
Para siswi di Iran melepas dan mengibarkan jilbabnya ke udara sebagai bentuk protes ke pemerintah atas kematian Mahsa Amini. Mereka juga meneriakkan perlawanan mereka terhadap otoritas keagamaan di negara tersebut.
Mahsa Amini diduga dipukul polisi syariat setelah ditangkap awal September di Teheran. Dia ditangkap karena dinilai memakai jilbab dengan tidak patut. Dia kemudian mengalami koma dan meninggal di rumah sakit.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kenapa para abdi negara ini viral? Beberapa abdi negara berikut ini viral lantaran memiliki paras yang tampan. Salah satu di antaranya bahkan sangat viral terlebih saat masa kampanye pilpres beberapa waktu yang lalu. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Berdasarkan sejumlah video yang diverifikasi BBC, para siswi menggelar demonstransi di halaman sekolah dan turun ke jalan di beberapa kota.
Di kota Karaj, anak-anak tersebut memaksa pihak sekolah menutup sekolah mereka, seperti dikutip dari BBC, Rabu (5/10).
Di dalam sebuah video dari kota Karaj, para siswi terdengar berteriak: "Jika kita tidak bersatu, mereka akan membunuh kita satu per satu."
Di kota Shiraz, sejumlah siswi membuat jalan raya macet dan melambaikan jilbab mereka di udara seraya berteriak "kematian bagi diktator", mengacu pada Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Pada Selasa, demo anak-anak sekolah juga berlangsung di Teheran, Saqez, dan Sanandaj. Sejumlah siswa difoto sedang berdiri di depan kelas mereka tanpa memakai jilbab.
Beberapa anak tampak mengacungkan jari tengah mereka ke foto Ayatollah Khamenei dan pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini yang terpasang di atas papan tulis.
Unjuk rasa para remaja ini berlangsung beberapa jam setelah Ayatollah Khamenei angkat bicara terkait unjuk rasa yang meluas di Iran setelah kematian Mahsa Amini. Khamenei dalam pernyataan perdananya menuding Amerika Serikat dan Israel merancang "kekacauan" di Iran. Dia juga menyatakan mendukung pasukan keamanan, yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap para demonstran.
Kelompok HAM yang berbasis di Norwegia, Iran Human Rights melaporkan pada Selasa, sedikitnya 154 dibunuh pasukan keamanan dalam protes ini. Korban termasuk 63 orang pengunjuk rasa dari aktivis etnis Baluch yang tewas dalam bentrokan di kota Zahedan pada Jumat.
Baca juga:
Organisasi HAM: Aparat Iran Bunuh 92 Demonstran yang Protes Kematian Mahsa Amini
Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"
76 Orang Tewas Ditembak Aparat di Iran Saat Demo Kematian Mahsa Amini
Protes Kematian Mahsa Amini, Perempuan di Suriah Potong Rambut dan Bakar Hijab
AS Izinkan Elon Musk Aktifkan Layanan Internet Satelit Starlink di Iran
AS Jatuhkan Sanksi untuk Polisi Syariat Iran Terkait Kematian Mahsa Amini