Situs Rusia sewakan pembunuh bayaran
Padahal pemerintah di Istana Kremlin sudah melarang situs itu beredar.
Sebuah situs menyewakan pembunuh beroperasi di Rusia. Situs ini masih tetap ada meski sudah dilarang.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (10/12), selain menawarkan membunuh orang situs ini juga menawarkan jasa bikin orang masuk rumah sakit. "Cocok sekali bagi istri ingin membalas dendam kecurangan suaminya," situs itu menuliskan. Mereka bisa mematahkan tulang orang Anda benci.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Dimana Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Pembunuh bayaran ini berjanji bakal bekerja rapi termasuk membuang korban di sebuah lokasi terpencil. Jika korban berada di tengah keramaian mereka akan menggiringnya ke tempat sepi dan dieksekusi di sana.
Kementerian dalam negeri Rusia mengatakan situs itu telah diblokir namun ternyata masih bisa diakses di Negeri Beruang Merah itu bahkan sejagat.
Ada penjelasan rinci setiap layanan menyakitkan seperti mengikatnya dengan borgol atau selotip, transportasi digunakan bahkan bagian mana yang dipukul. Pembunuh bayaran ini diklaim mantan tentara, mantan atlet, dan anggota gangstes.
Mereka menjadi klien bakal mendapat jaminan terhindar dari kecurigaan polisi sebab pasukan di balik situs itu mengklaim memiliki hubungan dekat dengan penegak hukum. Biaya pun sudah tercantum.
Misalnya serangan membuat korban terguncang mentalnya seharga Rp 12 juta. Serangan lebih serius dengan gigi patah dan memar berbiaya Rp 18 juta, sementara hingga patah tulang biayanya sekitar Rp 36,1 juta.
Mereka juga menawarkan jasa perlindungan bagi bisnis hitam seperti pelacuran dan sebagainya. Situs ini hadir lantaran meningkatnya kasus balas dendam di Rusia. Polisi saban tahun menahan lelaki dan perempuan ikut terlibat dalam pembunuhan kerabat atau mitra bisnisnya.
(mdk/din)