Sulit Dijangkau, Vaksin Untuk Bayi Menetap di Pulau Terpencil Ini Dikirim Pakai Drone
Sulitnya medan di wilayah tersebut membuat UNICEF memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa drone untuk mengirim vaksin.
Organisasi PBB untuk anak, UNICEF, meluncurkan terobosan baru dalam memberi vaksin kepada anak-anak yang berdiam di sebuah pulau terpencil di Vanuatu. Sulitnya medan di wilayah tersebut membuat UNICEF memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa drone untuk mengirim vaksin.
Pesawat tak berawak itu terbang sejauh 40 kilometer melintasi pegunungan terjal yang jika dilalui melalui perjalanan darat bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam.
-
Siapa yang membuat video drone petasan itu? Dalam laporan yang ditulis Mashable, seorang influencer asal Brasil bernama Lucas Albert disebut orang pertama yang mengungah video itu.
-
Apa yang menjadi contoh kecanggihan drone perang menurut Jokowi? "Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkapnya.
-
Kapan drone diterbangkan untuk mendekati puncak Gunung Merapi? Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Siapa yang ditembak menggunakan drone canggih yang membuat Jokowi kaget? "Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar," ungkapnya.
-
Kenapa drone bergetar saat mendekati kawah Gunung Merapi? Drone mulai bergetar saat makin mendekati kawah.
-
Kenapa pria itu menggunakan drone petasan? "Teman-teman saya mengadakan barbekyu di jalan dan mereka tidak mengundang saya. Lihat apa yang saya lakukan pada mereka,” tulisnya.
Sebagaimana diketahui, sekitar 20 persen anak-anak di Vanuatu tidak menerima vaksinasi yang layak karena tidak ada persediaan. Hal itu kemudian membuat UNICEF mengambil tindakan guna menyelamatkan anak-anak dari serangan penyakit akibat tidak memiliki sistem imun..
"Penerbangan kecil yang dilakukan oleh drone hari ini akan bermanfaat di masa depan khususnya bagi daerah terpencil. Ini juga merupakan lompatan besar bagi program kesehatan global," kata Direktur Eksekutif UNICEF, Henrietta Fore, dikutip dari BBC, Rabu (19/12).
"Di saat dunia tengah berjuang untuk mengimunisasi anak-anak di daerah paling sulit dijangkau, teknologi drone bisa menjadi solusi tepat untuk menjembatani permasalahan ini dan menjangkau setiap anak," tambahnya.
Sebelumnya, teknologi drone telah digunakan untuk mengirim obat. Namun UNICEF baru mengambil insiatif untuk mengirim vaksin. Drone ini didapat melalui kerja sama dengan perusahaan komersial.
Perusahaan yang memenangkan tender untuk menjalankan misi ini adalah Swoop Aero Australia. Vaksin yang dikirim oleh pesawat nirawak dari perusahaan itu dimasukkan ke dalam styrofoam berisi es dan pengatur suhu ke pulau Erromango, dari Teluk Dillon.
Vaksin tersebut kemudian diterima oleh perawat lokal untuk dibagikan ke 13 anak dan lima wanita hamil. Sejauh ini, vaksin tersebut akan bisa bertahan selama ditempatkan dalam suhu dingin.
Baca juga:
UNICEF: 80 Persen Anak-Anak di Irak Alami Kekerasan
David Beckham beri perhatian anak-anak korban gempa Sulteng
Perang dan kekerasan sebabkan banyak anak putus sekolah di Afghanistan
Laporan UNICEF: Boko Haram culik lebih dari 1.000 anak
UNICEF perkirakan 60 ribu anak-anak Korea Utara bakal kelaparan
Cerita lucu Sripun ajari David Beckham bahasa jawa