Ini Pemilik Drone yang Mengitari Kejagung: Dikendalikan dari Blok M
Adapun drone tersebut ditembak jatuh, lantaran terbang berputar di sekitar Lapangan Upacara Kejagung.
Adapun drone tersebut ditembak jatuh, lantaran terbang berputar di sekitar Lapangan Upacara Kejagung.
Ini Pemilik Drone yang Mengitari Kejagung: Dikendalikan dari Blok M
Kejaksaan Agung (Kejagung) akhirnya telah mengungkap mengungkap asal pemilik atau drone yang ditembak jatuh saat melintas di area Gedung Kejagung, Rabu (5/6) kemarin malam.
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengatakan, drone tersebut rupanya milik seseorang dari komunitas penerbang drone yang sedang dioperasikan di sekitar kawasan Blok M.
"Drone yang diamankan tersebut merupakan milik komunitas penerbang drone yang dikendalikan dari area sekitar Taman Literasi Blok M (di depan Gedung Utama Kejaksaan Agung)," kata Ketut dalam keterangannya, Kamis (6/6).
Adapun drone tersebut ditembak jatuh, lantaran terbang berputar di sekitar Lapangan Upacara Kejagung atau dekat area konstruksi Gedung Jampidsus Kejagung.
Dengan telah diketahui asal usul drone,
Ketut pun memastikan, drone tersebut tak melakukan aktivitas mata-mata terhadap Kejagung. Dia pun meminta masyarakat tak mengaitkan peristiwa ini dengan kasus-kasus lainnya.
"Dapat disampaikan bahwa tidak benar jika drone tersebut melintas untuk memata-matai dan dikendalikan oleh pihak atau instansi mana pun yang berkepentingan, apalagi dikaitkan dengan upaya intervensi terhadap salah satu perkara yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Agung," jelas Ketut.
Usut punya usut, penembakan drone ternyata bukan kali pertama. Tercatat, kalau drone yang melintas sekira pukul 18.44 WIB itu ternyata telah yang kedua kali sejak drone pertama ditembak jatuh pada Selasa (21/5).
Kejadian ini pun dibenarkan Kapuspenkum Kejagung, Ketut Sumedana bahwa telah ada beberapa drone yang ditembak jatuh oleh petugas pamdal.
“Drone itu kan banyak berseliweran di Jakarta itu, di tempat kami itu bukan kali ini aja kejadian drone. Sebelum sebelumnya juga pernah ada drone,” kata Ketut saat dikonfirmasi, Rabu (5/ 6).
Namun demikian, Ketut mengaku sampai saat ini pihaknya kesulitan untuk mengidentifikasi siapa pemilik atau operator dari drone tersebut. Karena, bisa jadi drone diterbangkan dari jarak yang jauh.
“Tapi kita kan gak bisa mengidentifikasi dari mana asalnya. Drone itu kan bisa dikendalikan dari jarak sekian ratus meter, sekilo pun bisa dikendalikan. Belum. belum ada saya dapat informasi dari teman teman di sana,” ucapnya.
“Saya jelaskan bahwa drone yang di Kejaksaan Agung itu paling sering. Ya nanti kan dilihat apa muatan drone nya, apa seperti apa, nanti saya coba konfirmasi,” tambah Ketut.