Tak Mau Belajar Agama, Remaja India Bunuh Temannya Agar Madrasah Ditutup
Kepolisian India menangkap seorang remaja laki-laki pada Minggu karena diduga membunuh seorang siswa 11 tahun di sebuah madrasah atau pondok pesantren di distrik Nuh, negara bagian Haryana.
Kepolisian India menangkap seorang remaja laki-laki pada Minggu karena diduga membunuh seorang siswa 11 tahun di sebuah madrasah atau pondok pesantren di distrik Nuh, negara bagian Haryana.
Jasad korban ditemukan terkubur di dalam tumpukan pasir di ruang bawah tanah masjid di kompleks madrasah tersebut pada Senin lalu. Penemuan jasad ini mendorong polisi melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kapan Nursyah mulai menari ala India? Nursyah sendiri sebelumnya telah sering membagikan video dirinya menari ala India di media sosial.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
Koran Indian Express melaporkan, bocah 11 tahun itu hilang selama dua hari sebelum jasadnya ditemukan.
Inspektur Kepolisian Distrik Nuh, Varung Singla mengatakan tersangka merupakan siswa di sekolah yang sama, berusia 13 tahun. Dia diduga melakukan pembunuhan agar orang-orang marah dengan kejadian tersebut dan akan membuat madrasah itu ditutup.
"Dia berharap ketika jasad itu ditemukan, madrasah akan ditutup dan semua anak-anak dipulangkan," jelasnya, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (13/9).
"Dia sudah berkemas dan siap pulang," lanjut Singla.
Ayah tersangka datang ke sekolah setelah kabar kematian tersebut, tapi tidak mengizinkan anaknya pulang dan memintanya tetap fokus belajar.
Ketika penyelidikan dimulai pekan lalu, polisi memeriksa para siswa. Tersangka gugup dan mengaku melakukan aksinya kepada ayahnya. Ayahnya lalu menghubungi polisi, dan bocah tersebut mengakui perbuatannya setelah diperiksa dua hari.
Singla mengatakan hasil penyelidikan menemukan tersangka sengaja menargetkan anak laki-laki berusia 11 tahun karena mudah dipengaruhi.
"Mereka pun bergaul dan bermain bersama. Alasannya, dia bisa memancingnya ke kamar (di masjid) dengan dalih mengajak bermain," tuturnya.
Ini bukan kali pertama tersangka ingin kabur dari sekolah. Polisi mengatakan dia pernah berusaha kabur dari sekolah dua kali tapi dikirim kembali oleh orang tuanya ke sekolah.
Baca juga:
Cerita Mereka yang Terpaksa Ganti Nama Demi Hindari Diskriminasi Berbasis Agama
India akan Larang Petasan karena Picu Polusi
Ibu di India Duel Lawan Harimau Demi Selamatkan Bayinya
Islamofobia Merasuk Sampai ke Bollywood
Buruh di India Ramai-Ramai Minum Racun karena Tujuh Bulan Tak Terima Gaji