Takut Diserang Pejuang Palestina, Banyak Tentara Israel Alami Frustrasi dan Tak Semangat Lagi Berperang di Gaza
Keluarga tentara Israel dari Unit Maglan di Jalur Gaza melaporkan hal ini ke komandan militer mereka.
Keluarga tentara Israel dari Unit Maglan di Jalur Gaza melaporkan hal ini ke komandan militer mereka.
- Beda dengan Negara Lain, Televisi Israel Jarang Tayangkan Penderitaan Warga Palestina di Gaza, Alasannya Takut Tak Ada yang Nonton
- 10.000 Warga Palestina Masih Terkubur di Bawah Reruntuhan Gaza, Butuh Waktu 3 Tahun untuk Dikumpulkan
- Israel Serang Warga Palestina di Gaza 16 Kali Sehari Sejak 7 Oktober, Jatuhkan 70.000 Ton Bom dalam Enam Bulan
- VIDEO Pasukan Israel Tembaki Kerumunan Warga Gaza yang Kelaparan Saat Menunggu Bantuan, 21 Orang Tewas
Takut Diserang Pejuang Palestina, Banyak Tentara Israel Alami Frustrasi dan Tak Semangat Lagi Berperang di Gaza
Sumber: Middle East Monitor
Mereka disebut seperti "bebek di lapangan tembak", seperti yang dilaporkan surat kabar Israel, Haaretz.
Surat tersebut ditujukan kepada Letnan Kolonel Dan Goldfus, komandan Divisi 98, serta sejumlah komandan angkatan darat termasuk Kepala Staf Herzi Halevi.
Dalam surat tersebut, keluarga tentara menyampaikan kekhawatiran besar terhadap keselamatan anak-anak mereka, mengingat "bahaya yang jelas dan langsung" yang dihadapi akibat situasi operasional yang tidak menguntungkan. Mereka menegaskan, para tentara telah kehilangan semangat dan motivasi untuk berperang, seringkali berada dalam keadaan diam dan tidak aktif di medan perang.
Menurut keluarga tersebut, sejak memasuki Jalur Gaza, para tentara telah mengalami perasaan sulit, kehilangan kepercayaan diri dalam mengatur waktu dan tugas, serta rasa tidak aman dan frustrasi yang besar. Mereka sering menghabiskan waktu berhari-hari menunggu informasi dan pemahaman tentang rencana masa depan.
Keluarga tersebut juga menambahkan, para prajurit telah merasakan perasaan tidak berdaya, ambiguitas, dan frustrasi yang semakin meningkat setelah kejadian baru-baru ini yang mengakibatkan kematian dan cedera di antara anggota unit tersebut.
"Para prajurit telah berada di garis depan pertempuran sengit dalam jangka waktu yang tidak terbayangkan, dan mereka merasa kelelahan. Oleh karena itu, mereka menuntut waktu untuk pemulihan dan pengobatan guna mencegah kemungkinan cedera fisik dan psikologis yang lebih besar," tambah keluarga tersebut.
Unit Maglan adalah unit khusus yang memiliki spesialisasi dalam menghancurkan target tertentu jauh di dalam medan perang. Menurut data dari tentara Israel, sejak dimulainya serangan darat Israel di Gaza pada 27 Oktober, 573 tentara tewas dan 2.918 lainnya terluka dalam pertempuran dengan pejuang Palestina.