Taliban Janji Bakal Suarakan Isu Muslim Kashmir India
India dan Pakistan menguasai bagian yang berbeda di kawasan mayoritas Muslim tersebut, dan keduanya saling klaim wilayah tersebut sepenuhnya milik mereka. Terjadi kekerasan di wilayah yang dikuasai India selama 30 tahun karena adanya pemberontakan kelompok separatis.
Taliban ingin menyuarakan isu yang dihadapi Muslim Kashmir, India, seperti disampaikan salah seorang juru bicaranya kepada BBC.
“Sebagai Muslim, kami juga punya hak untuk bersuara untuk Muslim di Kashmir, India atau negara lainnya,” jelas juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, kepada BBC Hindi, dikutip Minggu (5/9).
-
Bagaimana Thariq Halilintar melafazkan ijab kabul? Thariq, dengan penuh khidmat, melafazkan ijab kabul dengan lantang sambil menggenggam tangan Mudji Massaid, ayah Aaliyah, yang bertindak sebagai wali nikah.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan kasus pungli di rutan KPK terungkap? Kasus tersebut rupanya dilakukan secara terstruktur oleh salah satu mantan pegawai KPK bernama Hengki. Di saat yang bersamaan, penyidik KPK yang juga mengusut kasus pungli tersebut telah mengumumkan Hengki sebagai tersangka.
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Mulsunadi ditahan KPK? Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan konflik Bangladesh terjadi? Konflik Bangladesh merupakan konflik yang terjadi di antara Pakistan Barat dan Pakistan Timur pada 26 Maret-16 Desember 1971.
India dan Pakistan menguasai bagian yang berbeda di kawasan mayoritas Muslim tersebut, dan keduanya saling klaim wilayah tersebut sepenuhnya milik mereka. Terjadi kekerasan di wilayah yang dikuasai India selama 30 tahun karena adanya pemberontakan kelompok separatis.
Ini adalah pertama kali Taliban mengomentari Kashmir India.
Dalam wawancara baru-baru ini dengan CNN-News18, pemimpin Taliban Anas Haqqani mengatakan: "Kashmir bukan bagian yurisdiksi kami dan intervensi bertentangan dengan kebijakan kami.”
Dalam sebuah wawancara lain dengan saluran berbasis di Pakistan, juru bicara Taliban lainnya, Zabiullah Mujahid mendesak Pakistan dan India duduk bersama untuk mencari solusi atas persoalan tersebut.
Shaheen mengatakan kepada BBC Taliban tidak memiliki kebijakan untuk meluncurkan operasi bersenjata terhadap negara mana pun.
Pernyataan Shaheen ini muncul bersamaan ketika India meningkatkan perhatiannya terkait minoritas Hindu dan Sikh Afghanistan di bawah Taliban, dan ada perhatian yang meningkat terkait kejahatan berbasis kebencian terhadap Muslim sejak 2014 di bawah pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Dengan Afghanistan dikuasai Taliban, banyak orang di India khawatir bagian kelompok itu sekarang dapat mengarahkan pandangan mereka ke Jammu dan Kashmir yang dikelola India, yang didorong elemen-elemen anti-India di Pakistan.
Dalam klip debat TV yang beredar luas, pemimpin PTI yang berkuasa di Pakistan Neelam Irshad Sheikh mengatakan: "Taliban telah mengatakan mereka bersama kami dan mereka akan membantu kami dalam (membebaskan) Kashmir."
Kelompok Haqqani telah merancang dan melakukan serangan di masa lalu terhadap aset-aset India, termasuk kedutaan besar India di Kabul, menurut laporan Carnegie India tentang strategi India di Afghanistan setelah penarikan AS.
Shaheen mengklaim tuduhan terhadap Haqqani adalah klaim belaka.
"Para Haqqani bukanlah sebuah kelompok. Mereka adalah bagian dari Imarah Islam Afghanistan. Mereka adalah Imarah Islam Afghanistan," katanya.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengklaim "jaringan Taliban dan Haqqani adalah entitas yang terpisah".
Shaheen membantah kelompok itu memiliki peran dalam pembajakan sebuah pesawat India ke Afghanistan pada 1999.
Pesawat Indian Airlines milik pemerintah dibajak dalam perjalanan ke Delhi dari Kathmandu dengan 180 orang di dalamnya. Pesawat itu diterbangkan ke Kandahar, dari mana para pembajak merundingkan pembebasan gerilyawan yang bertempur di Kashmir.
India membebaskan tiga gerilyawan Kashmir sebagai imbalan atas para penumpang. Tak satu pun dari lima pembajak bersenjata ditangkap.
Dia mengatakan telah memberikan semua bantuan, dan bahwa pemerintah India seharusnya "berterima kasih" kepada kelompok itu.
"India telah meminta kami (untuk mendarat di Kandahar) karena bahan bakar jet tidak mencukupi, dan kemudian kami membantu pembebasan para sandera," katanya.
Shaheen juga membantah mengetahui keadaan di mana jurnalis foto India Danish Siddiqui tewas di Afghanistan pada bulan Juli.
Wartawan Reuters pemenang hadiah Pulitzer itu bergabung dengan konvoi pasukan Afghanistan yang disergap oleh gerilyawan Taliban di sebuah kota Spin Boldak yang berbatasan dengan Pakistan.
Dia mengatakan dia akan membagikan rinciannya setelah rampungnya penyelidikan Taliban atas insiden tersebut.
(mdk/pan)