Tanpa cemara dan santa, 5 negara ini tampil beda rayakan Natal
Lupakan tradisi Natal ala AS. Di negara ini anda justru ketemu pisang Natal hingga nenek sihir. Mana saja?
Hari kelahiran Isa Almasih yang lebih dikenal dengan hari Natal merupakan momen paling ditunggu umat kristiani. Natal yang jatuh setiap 25 Desember ini membawa sukacita bagi umat merayakannya.
Di beberapa negara, penganut kristiani berbondong-bondong memeriahkan Natal dengan mendekor pohon Natal dan rumah mereka. Kebanyakan dengan hiasan berwarna merah, atau putih dan emas.
-
Mengapa Kongres Natal India dibentuk? Kongres Natal India (NIC) adalah sebuah organisasi politik yang didirikan pada tahun 1894 untuk melawan diskriminasi terhadap orang-orang India di Koloni Natal, dan kemudian Provinsi Natal, di Afrika Selatan.
-
Apa yang dilakukan Pak Haryono di dalam goa? Selain bercocok tanam ubi di kawasan tersebut, Haryono juga menerima panggilan sebagai buruh serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia sering naik turun demi belanja bahan makanan. Bahan-bahan itu ia masak sendiri pada bagian goa yang ia fungsikan sebagai dapur. “Saya juga bisa ngobatin orang sakit. Jadi banyak orang yang kesini buat saya obatin,” kata Haryono, mengutip kanal YouTube Tedhong telu.
-
Apa arti warna hijau di Hari Natal? Hijau melambangkan kehidupan baru, pertumbuhan, keabadian, dan harapan.
-
Kapan Natal dirayakan? Natal merupakan hari raya umat Kristiani yang diperingati setiap 25 Desember.
-
Kapan Kongres Natal India didirikan? Usulan Gandhi NIC berasal dari usulan Mahatma Gandhi pada 22 Mei 1894 dan secara resmi didirikan pada 22 Agustus 1894.
-
Apa itu Jampe Harupat? Mengutip laman Budaya Indonesia, ternyata Jampe Harupat merupakan tradisi lisan orang tua Sunda di zaman dahulu kepada anaknya agar tumbuh dengan kondisi sehat dan baik. Biasanya, lisan tersebut mirip dengan sajak doa atau harapan yang dibacakan orang tua terhadap anaknya. Di setiap bait yang diucapkan, akan diselipkan kata-kata positif dan motivasi dalam bahasa Sunda.
Natal yang identik dengan keceriaan ini tak hanya dimeriahkan umat Kristen dan Katolik saja, mereka yang non-Kristen pun boleh turut merayakannya. Hampir semua negara di dunia juga ikut merayakan Natal. Maklum, penganut ajaran Kristus mencapai 2,4 miliar di seluruh dunia, terbanyak dibanding umat agama lain.
Namun, beberapa negara merayakan Natal dengan cara unik. Bisa dibilang jauh berkebalikan dari citra Natal ala negara Eropa dan Amerika Serikat. Tidak ada Sinterklas, pohon cemara, atau makan-makan keluarga.
Misalnya, ada masyarakat yang meramaikan Natal dengan menyerbu rumah makan cepat saji hingga menghias pohon pisang sebagai pengganti pohon cemara. Di mana saja tradisi Natal unik tersebut?
Berikut negara-negara dengan tradisi rayakan Natal unik yang dirangkum merdeka.com:
Jepang
Mayoritas penduduk Jepang tidak beragama Kristen namun mereka semangat merayakan Natal. Setiap hari raya ini ada satu tradisi yang harus dilakukan, yaitu 'kunjungan ke KFC'.Â
Ya, siapa yang tidak tahu dengan restoran cepat saji berlambang kakek berjanggut, Kentucky Fried Chicken (KFC). Hampir semua orang pasti tahu dengan restoran asal Amerika Serikat ini.Â
Sejak pertama kali hadir di Jepang pada 1974, restoran ini membuat acara setiap Natal yang diberi nama 'Kentucky untuk Natal!'. Proyek pemasaran restoran cepat saji ini berhasil dan menjadi terkenal tiap Natal tiba. Saat Natal, beberapa orang bahkan memesan sekeranjang ayam goreng untuk sekedar ikut memeriahkan hari tersebut.
India
Walau hanya dua persen penduduk India yang beragama Kristen namun selalu ada cara bagi mereka untuk merayakan Natal. Panasnya cuaca di India membuat negara tersebut sulit untuk ditumbuhi pohon cemara yang biasanya digunakan sebagai pohon Natal.
Rupanya warga Kristen di India tidak kurang akal. Mereka memanfaatkan pohon mangga bahkan pisang sebagai pohon Natal. Pohon Natal ala mereka itu didekor dengan ornamen-ornamen khas Natal pada umumnya.Â
Komunitas Kristen di India paling banyak di wilayah selatan India, mereka merayakan hari spesial ini menaruh lampu minyak di atas atap rumahnya.
Ukraina
Negara tengah terlanda perang saudara ini rupanya memiliki pernak pernik Natal yang tidak biasa. Orang-orang di Ukraina terbiasa mendekor pohon mereka dengan jaring laba-laba.
Dekorasi unik itu rupanya sudah jadi tradisi di pecahan Soviet tersebut. Berawal dari cerita rakyat Ukraina, menceritakan tentang seorang janda menghidupi keluarga yang sangat miskin. Mereka tidak punya uang untuk mendekor pohonnya.Â
Sampai suatu hari, ada seekor laba-laba yang melilitkan jaringnya ke pohon tersebut pada malam Natal. Mengagumkan, pada Natal pagi, ketika matahari terbit, pohon tersebut menjadi sangat indah.
Jaring laba-laba yang melilit di pohon itu menjadi dekorasi yang sangat bagus. Warna emas dan perak buat menghiasi pohon ini mengingatkan warga Ukraina pada cerita ajaib sang janda miskin.
Italia
Negara pemilik Menara Pisa ini punya tradisi yang cukup unik juga dalam merayakan Natal. Di Italia, orang tua biasa menghadiahkan anaknya kendaraan penyihir, yaitu sapu terbang.
La Befana, sapu terbang ini diceritakan didapat dari sinterklas dalam cerita 'Babbo Natale' diceritakan dua minggu setelah Natal di Epiphany dikirim hadiah untuk si baik dan abu untuk si nakal.
Sedangkan si penyihir yang disebutkan dalam cerita Natal di Itali adalah nenek tua yang memberi petunjuk kepada orang Majus jalan menuju Bethlehem.
Republik Ceko
Biasanya daging babi menjadi makanan utama pada hari Natal di Eropa, namun berbeda dengan tradisi di negara pecahan Soviet satu ini. Di Republik Ceko sejak abad 11, para Bohemian sudah terbiasa memakan ikan sebagai makanan saat Natal.
Mereka memakan ikan lantaran waktu itu para Bohemian ini akan membuat budidaya ikan. Hingga sekarang keluarga di Ceko membeli ikan mas hidup sepekan sebelum Natal tiba dan menyimpannya di bak mandi.
Ikan mas tersebut dimasak pada malam Natal dan disajikan saat Natal pagi. Banyak warga Ceko yang masih percaya jika makan ikan tersebut akan membawa keberuntungan bagi mereka di tahun yang akan datang.
(mdk/ard)