"Teknologi Canggih: Air Laut Bisa Diminum dengan Mudah Hanya dengan Sentuhan Tombol!"
Alat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Alat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
-
Bagaimana cara filter air laut itu mengubah air laut menjadi air minum? Nantinya, filter itu akan menyedot air laut dan mengubahnya menjadi air minum yang layak dikonsumsi oleh masyarakat Pulau Semau.
-
Bagaimana teknologi penginderaan jauh berperan dalam menjaga kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan? Teknologi penginderaan jauh ini memiliki fungsi signifikan pada negara-negara yang teritorialnya didominasi oleh lautan dan memerlukan perlindungan dalam hak kedaulatan negara, aset dari Angkatan Laut, infrastruktur serta sumber daya baik alam maupun masyarakatnya.
-
Bagaimana teknologi Atlantis dikatakan canggih? Teknologi Atlantis terbilang canggih dan bahkan hampir setara dengan era sekarang Pada bukunya yang berjudul Timaeus dan Critias, Plato juga mengisahkan bahwa Atlantis sudah memiliki sejumlah peralatan elektronik, yang kini dikenal sebagai Antikythera.
-
Bagaimana air tawar yang mengalir ke laut membuat air laut semakin asin? Air tawar membawa mineral dan garam, sehingga lebih banyak pula mineral dan garam yang ditambahkan ke ventilasi dasar laut.Selain itu, air juga merembes ke dalam retakan di kerak Bumi. Di sana, air dipanaskan oleh magma, yang melarutkan garam dan mineral dari batu.
-
Bagaimana cara alat pemanen air hujan yang dipasang mahasiswa UGM bekerja? Tim KKN UGM yang berjumlah 30 orang berencana memasang alat pemanen air hujan pada salah satu lokasi dusun sebagai instalasi percontohan yang dilengkapi alat penyaring. “Kita akan memasang kapasitas dengan volume 1.200 liter. Alat ini langsung menyaring air hujan yang sebelumnya asam menjadi air yang bersih sehingga kebutuhan air tawar bisa terpenuhi. Sebab jika mengandalkan air sumur, pada umumnya air di sini payau,” kata Ardy dikutip dari ANTARA.
-
Dimana alat militer canggih ini dikembangkan? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
Ilmuwan Ubah Air Laut Bisa Langsung Diminum Hanya dengan Tekan Tombol
Ilmuwan di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) membuat alat yang bisa mengubah air laut jadi air minum hanya dengan menekan satu tombol. Unit penyaringan portabel ini bisa langsung menghilangkan partikel dan garam dalam air laut sehingga bisa langsung dikonsumsi.
Dikutip dari Greek Reporter, alat ini hanya seukuran koper. Beratnya juga kurang dari 10 kilogram dan irit daya listrik. Bahkan daya yang dibutuhkan lebih kecil dari charget ponsel dan bisa juga digerakkan dengan panel surya portabel yang kecil.
Alat ini bisa langsung menghasilkan air minum yang kualitasnya sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Teknologi baru ini juga sangat mudah digunakan, cukup dengan menekan satu tombol.
Tidak seperti alat penyaringan air lainnya di mana air harus melalui filter atau penyaring, alat baru ini menggunakan daya listrik untuk mengubah partikel dari air tersebut. Tanpa harus menggunakan alat penyaring, alat ini disebut bisa lebih awet.
Alat ini juga bisa dengan mudah disalurkan ke daerah-daerah terpencil atau pulau-pulau kecil dan juga bisa digunakan di kapal-kapal kargo. Alat ini juga bisa digunakan untuk membantu pengungsi di daerah bencana atau dibawa para tentara yang ditugaskan dalam operasi militer jangka panjang.
- Mengintip Pabrik AQUA yang Memproduksi Air Minum Aman dan Sehat Bagi Pelanggan
- Gunakan Teknologi Canggih, Start Up Ini Bakal Membekukan Kembali Es di Kutub Utara, Begini Cara Kerjanya
- Begini Cara Sistem Penyediaan Air di IKN, Canggih dan Modern
- Keren, Alat Canggih Ini jadi Solusi Air Bersih buat Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki
“Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,” kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
Penelitian ini telah dipublikasikan secara online di Environmental Science and Technology.
Peneliti lainnya di RLE, Junghyo Yoon mengatakan, unit desalinasi portabel yang tersedia secara komersial biasanya memerlukan pompa bertekanan tinggi untuk mendorong air melalui filter, yang sangat sulit untuk dibuat dalam ukuran mini tanpa mengurangi efisiensi energi perangkat.Sebaliknya, alat baru ini bergantung pada teknik yang disebut polarisasi konsentrasi ion (ICP), yang dirintis oleh kelompok Han lebih dari sepuluh tahun lalu. Bukan menyaring air, proses ICP menerapkan medan listrik pada membran yang ditempatkan di atas dan di bawah saluran air. Membran menolak partikel bermuatan positif atau negatif, termasuk molekul garam, bakteri, dan virus, saat melewatinya. Partikel ini disalurkan ke aliran air kedua yang akhirnya dibuang.
Proses ini menghilangkan padatan terlarut dan tersuspensi, sehingga air bersih dapat melewati saluran. Karena hanya memerlukan pompa bertekanan rendah, ICP menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan teknik lainnya.
Namun, ICP tidak selalu menghilangkan semua garam yang mengambang di tengah saluran, sehingga para peneliti melakukan proses kedua, yang disebut elektrodialisis, untuk menghilangkan sisa ion garam.