Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka
Israel menembakkan artileri ke rombongan jurnalis yang meliput di Libanon selatan, menewaskan satu orang.
Issam Abdallah, videografer Reuters tewas dalam serangan brutal tersebut.
Tembakan Israel Sasar Rombongan Jurnalis di Libanon, Satu Orang Tewas dan Enam Terluka
Tembakan artileri pasukan Israel menyasar rombongan jurnalis saat meliput di Libanon selatan pada Jumat. Akibatnya, satu orang tewas dan enam lainnya terluka.
Demikian disampaikan saksi mata di TKP, seperti dilansir Al Jazeera.
- Jurnalis Ternama Israel Dipecat Karena Ungkap Jumlah Sebenarnya Tentara yang Tewas di Gaza
- Jurnalis Israel Kesal karena Tentara Beri Informasi Palsu tentang Hamas Bunuh Bayi dan Anak-Anak
- Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kembali Dibombardir Israel, 20 Orang Tewas
- Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza, Rumah Sakit Terancam Tak Bisa Beroperasi
Dalam laporannya, Al Jazeera menyatakan satu orang jurnalis yang tewas ialah videografer Reuters, Issam Abdallah. Di antara enam korban luka, dua di antaranya merupakan reporter Al Jazeera.
"Kami segera mencari informasi lebih lanjut, bekerja sama dengan pihak berwenang di daerah tetsebut, dan mendukung keluarga dan rekan-rekan Issam," jelas Reuters dalam pernyataannya.
Dua jurnalis Reuters lainnya, Thaer Al-Sudani dan Maher Nazeh, terluka dalam serangan tersebut.
Al Jazeera menyampaikan, juru kamera Elie Brakhia dan reporter Carmen Joukhadar juga terluka.
"Tembakan tank menghantam mereka secara langsung. Sangat mengerikan. Situasi di sana - saya tidak bisa berkata-kata. Saya tidak bisa menggambarkannya," kata koresponden Al Jazeera, Ali Hashem yang melaporkan dari Alma al-Shaab, Libanon.
Hashem menambahkan, para rombongan jurnalis itu dengan jelas memakai tanda pengenal bertuliskan "PRESS".
Selain itu, dua reporter AFP juga terluka dalam serangan tersebut
Dengan serangan ini, pasukan Israel berusaha membungkam media dengan menargetkan jurnalis dan kali ini menggunakan tembakan rudal. Demikian disampaikan Al Jazeera Media Network dalam pernyataannya.
Sumber: Al Jazeera
“Penargetan Israel terhadap tim Al Jazeera merupakan pengabaian terang-terangan terhadap standar keselamatan internasional yang secara jelas membedakan pers, karena mereka menembaki dan membakar kendaraan siaran Al Jazeera meskipun kru kami hadir bersama media internasional lainnya di lokasi yang disepakati,” jelasnya.
"Al Jazeera mengutuk keras kekejaman berulang ini yang sebelumnya membunuh jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh."
Israel menembak mati jurnalis terkenal Palestina-Amerika, Shireen Abu Akleh di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat yang diduduki pada Mei 2022.
Al Jazeera Media Network juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga jurnalis Reuters tewas dan berharap para korban luka segera pulih.
Sindikasi Editor Pers Libanon mengutuk serangan yang menargetkan jurnalis tersebut dan menyebut pembunuhan Issam Abdallah merupakan sebuah kejahatan yang disengaja.
Israel Bunuh 10 Jurnalis di Gaza
Sementara itu, sejak Israel membombardir Jalur Gaza sejak pekan lalu, sedikitnya 10 jurnalis terbunuh, menurut data Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York.