Tiga nelayan WNI hanyut hingga perairan Filipina diselamatkan penjaga pantai
Tiga nelayan WNI hanyut hingga perairan Filipina diselamatkan penjaga pantai. Ketiga nelayan tersebut hanyut saat sedang mencari ikan. Diperkirakan mereka hanyut lantaran pergantian cuaca yang memang sedang ekstrem.
Tiga nelayan Indonesia yang hanyut di perairan Filipina berhasil diselamatkan. Ketiganya ditemukan oleh pasukan penjaga pantai Filipina setelah terombang-ambil di tengah laut selama beberapa waktu. Ketiga nelayan itu adalah Albertus Lopez (38), Mohammad Tahir (27) dan Melianus Unso (55).
"Pada tanggal 30 Maret kami mendapat info dari penjaga pantai Filipina bahwa ada tiga nelayan WNI yang hanyut sampai ke perairan Filipina," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, saat ditemui usai menggelar jumpa pers di Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
Iqbal menjelaskan bahwa ketiga nelayan tersebut hanyut saat sedang mencari ikan. Diperkirakan mereka hanyut lantaran pergantian cuaca yang memang sedang ekstrem.
Pihak Indonesia pun setelah memperoleh informasi tersebut meminta pasukan penjaga pantai membawa ketiga nelayan tersebut ke General Santos.
"Mereka tiba di General Santos pada 1 April dan di sana mereka diberikan kesempatan untuk pemulihan karena mereka sempat terapung selama satu hari satu malam," jelas Iqbal.
Pada dini hari tadi, kata Iqbal, pihak KJRI Davao mengantarkan ketiga WNI tersebut untuk pulang ke Tahuna, Sulawesi Utara. Dari Tahuna mereka kemudian akan dibawa ke Manado tempat asal mereka.
"Dini hari tadi, tepatnya pukul 02.00 KJRI menyewa sebuah kapal untuk memulangkan mereka ke Tahuna. Diperkirakan mereka tiba pukul 16.00 tadi. Kemudian dari sana mereka akan dibawa ke Manado, tempat asal mereka," papar Iqbal.
Iqbal pun memastikan bahwa kondisi mereka dalam keadaan baik setelah dipulangkan.
"Kondisi mereka sehat. Karena kita menunggu sampai tanggal 5 itu sengaja agar kondisi mereka fit dulu baru kita pulangkan," pungkasnya.
Baca juga:
Aplikasi peta laut permudah nelayan temukan lokasi tangkapan ikan
Puluhan nelayan Cilincing deklarasi antihoaks
8 Perahu nelayan rusak, pengelola kawasan reklamasi Losari tolak tanggung jawab
Hampir sepekan terombang-ambing di laut, 2 nelayan ditemukan berkat ponsel
Kapal hilang di perairan Kaltim, 2 nelayan ditemukan di laut dalam kondisi selamat