TKW Indonesia selamat dari kepungan ISIS di Suriah
Kontrak kerjanya sudah berakhir bulan lalu.
Casih binti Waan, tenaga kerja wanita asal Subang, Jawa Barat, berhasil dibebaskan dari kepungan militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam perjalan pulang ke Indonesia. Casih kala itu hendak keluar dari kota Deir Ezzor, Suriah, dengan jalur darat. Sayangnya, perjalanannya terhenti akibat kepungan para pemberontak beberapa waktu lalu.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus, sebenarnya sudah berhasil memohon pada majikan Casih untuk memulangkan dia. Lagi pula, Casih sudah menyelesaikan kontrak kerjanya dari wilayah konflik Deir Ezzor.
"Pada akhir Desember 2015 lalu. KBRI Damaskus menerima permohonan dari majikan untuk memulangkan TKW bernama Casih binti Waan yang telah menyelesaikan kontrak kerjanya dari wilayah konflik Deir Ezzor," tulis pernyataan KBRI Damaskus yang diterima merdeka.com, Selasa (26/1).
Provinsi Deir Ezzor masih merupakan salah satu wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah di wilayah timur, dekat dengan perbatasan Irak. Deir Ezzor memang merupakan wilayah paling parah terkena dampak dari perang Angkatan Bersenjata Suriah dengan pemberontak Free Syrian Army, ISIS, dan Jabat al-Nusra.
Sayangnya, saat ini 80 persen wilayah di Deir Ezzor sudah dikuasai ISIS, sementara 20 persen lainnya dikuasai pemerintah.
KBRI Damaskus mengirim Nota Diplomatik pada pemerintah Suriah agar dapat membantu penjemputan TKI dari Deir Ezzor pada 6 Desember lalu. Dari sana awal mula dibebaskannya Casih.
"Perlindungan TKI di wilayah konflik dapat terlaksana berkat hubungan baik yang terus dibina KBRI Damaskus dengan pemerintah setempat," ujar Makhya Suminar, Pelaksana Konsuler I KBRI Damaskus.
"Pemerintah Suriah sangat menghargai posisi pemerintah Indonesia yang tidak berpihak dalam konflik yang terjadi di Suriah dan tetap membuka misi diplomatiknya di Damaskus dengan dipimpin seorang duta besar," pungkas Makhya.