Trump bakal calonkan diri jadi presiden AS kembali pada pemilu 2020
"Iya, saya benar-benar berniat (mencalonkan diri kembali). Sepertinya semua orang menginginkan saya (untuk menjadi presiden lagi)," katanya saat diwawancarai wartawan Inggris.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan niatannya untuk kembali mencalonkan diri pada pemilihan umum tahun 2020 mendatang.
Keputusannya itu dibuat lantaran menurut dia banyak orang yang menginginkannya kembali menjabat sebagai presiden.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
"Iya, saya benar-benar berniat (mencalonkan diri kembali). Sepertinya semua orang menginginkan saya (untuk menjadi presiden lagi)," katanya saat diwawancarai wartawan Inggris, dikutip dari Straits Times, Senin (16/7).
Selain itu, dia pun mengklaim bahwa tidak ada kandidat dari Partai Demokrat yang mampu mengalahkannya.
"Saya tidak melihat siapa pun (yang bisa mengalahkan saya). Saya tahu mereka semua dan saya tidak melihat satu kandidat pun," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Trump terpilih menjadi presiden AS ke-45 pada 2016 lalu. Dia dilantik pada 20 Januari setelah mengalahkan pesaingnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Dalam pidato pelantikannya Trump dengan berapi-api mengungkapkan ambisinya untuk membasmi serangan teror dari kelompok Islam ekstrem dan mendahulukan kepentingan rakyat Amerika dibanding yang lainnya lewat slogan 'Make America Great Again'.
Kemenangan Trump sempat mengundang kontroversi di kalangan masyarakat Muslim AS. Sebab, selama masa kampanye Trump dengan terang-terangan menyatakan kebenciannya terhadap Islam.
Setelah menjabat, Trump pun langsung mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang warga dari beberapa negara mayoritas berpenduduk Muslim untuk masuk AS demi alasan keamanan.
Baca juga:
12 Agen intelijen Rusia didakwa AS terlibat peretasan di Pemilu 2016
Gaya Melania temani Donald Trump makan malam bersama PM Inggris
Lagu Green Day 'American Idiot' populer lagi di Inggris jelang kedatangan Trump
Tokoh dunia dan bintang sepak bola gembira 12 bocah Thailand selamat keluar dari gua
Kemenperin: Perang dagang RI dengan AS lahirkan banyak peluang menguntungkan
Negara-negara ini 'jual' pulau, berapa harganya?