Uji Coba ke Hewan Sukses, Peneliti China Kian Dekat dengan Vaksin Corona
Para peneliti di dua universitas China melaporkan munculnya respons imun yang kuat pada uji coba vaksin corona terhadap hewan.
Para peneliti di dua universitas China melaporkan munculnya respons imun yang kuat pada uji coba vaksin corona terhadap hewan.
Peneliti di Universitas Fudan dan Jiao Tong mengembangkan kandidat vaksin mRNA yang memperlihatkan bagaimana sel membangun protein.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Menurut para ilmuwan itu, struktur protein berbentuk paku pada permukaan virus corona membuat patogen itu bisa mengikat dan menyerang sel tubuh manusia.
Vaksin mRNA dirancang untuk memancing serangan protein virus corona itu dan memicu respons imun tiap kali ada protein berbentuk serupa yang datang menyerang.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di server bioRvix pada 15 Mei lalu, para peneliti mengatakan mereka menyuntikkan satu dosis kandidat vaksin bernama ShaCoVacc, kepada seekor tikus dan dua pekan setelah pengamatan terlihat ada antibodi yang muncul.
"Hasil ini mendukung pengembangan ShaCoVacc sebagai kandidat vaksin untuk Covid-19," tulis para peneliti seperti dilansir laman South China Morning Post, Kamis (21/5).
"Penelitian kami memberikan platform bagi vaksin baru dengan simulasi permukaan protein virus corona dan asam nukleat, memadukan fitur dari vaksin yang tidak aktif dan mRNA."
Pada uji coba itu tidak ada efek turunnya berat badan yang disebabkan ShaCoVacc setelah vaksinasi. Itu menandakan tidak ada dampak keracunan, kata para peneliti.
Cai Yujia, peneliti di Pusat Sistem Biomedis Shanghai, mengatakan jika mereka bisa menemukan rekanan untuk mengembangkan vaksin ini maka tim peneliti membutuhkan tiga atau empat bulan lalu untuk melakukan pra-penelitian klinis sebelum uji coba ke manusia.
"Ini adalah penelitian akademis dan kami sedang menjalin kontak dengan sejumlah perusahaan farmasi untuk kemungkinan pengembangan vaksin," kata Cai.
Berbagai laboratorium di seluruh dunia kini berpacu dengan waktu untuk mengembangkan sebuah vaksin untuk virus corona yang kini sudah menjangkiti lebih dari lima juta orang dan merenggut 330.000 jiwa.
Epidemiolog Maria Van Kerkhove dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) Rabu lalu mengatakan, pihaknya sudah memetakan lebih dari 120 kandidat vaksin, sebagian dari mereka sudah memasuki tahap evaluasi klinis.
Pekan lalu laboratorium Moderna yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat, melaporkan hasil uji coba yang menggembirakan untuk vaksin mRNA yang dikembangkan berkerja sama dengan Institut nasional untuk Penyakit Menular dan Alergi.
Laboratorium CanSino Biologics yang berbasis di Tianjin dan tengah melakukan uji coba ke manusia tahap kedua untuk vaksin corona di China kini sudah mendapat izin dari Health Canada untuk melanjutkan uji coba di sana.
Empat vaksin yang dikembangkan perusahaan dan institusi China juga kini sudah memasuki tahap uji coba ke manusia.
(mdk/pan)