Vaksin Pfizer & Moderna Bisa Melindungi dari Covid-19 Selama Bertahun-Tahun
Sebuah penelitian baru menemukan, mereka yang telah divaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna bisa terlindungi dari virus corona selama bertahun-tahun.
Sebuah penelitian baru menemukan, mereka yang telah divaksinasi menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech dan Moderna bisa terlindungi dari virus corona selama bertahun-tahun.
Dalam penelitian yang dilaksanakan ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Washington di Amerika Serikat, ditemukan bahwa dua vaksin tersebut membentuk reaksi kekebalan konstan atau tetap terhadap virus di dalam tubuh yang melindunginya dari Covid-19. Demikian dilaporkan situs berita kesehatan Health pada Selasa.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Penelitian tersebut mengindikasikan, suntikan booster mungkin tidak diperlukan untuk melindungi dari varian virus yang ada, kecuali muncul varian baru dan lebih kuat dari dua vaksin berbasis mRNA.
Para peneliti melihat sel-sel di kelenjar getah bening dari individu yang divaksinasi dan dilibatkan dalam penelitian. Mereka menetapkan sel-sel itu secara konsisten mempraktikkan cara mempertahankan tubuh melawan virus setelah suntikan pertama diberikan kepada mereka.
Struktur khusus yang disebut sebagai pusat germinal terbentuk di kelenjar getah bening setelah infeksi atau vaksinasi. Ini berarti bahwa semakin banyak sel-sel ini berlatih menciptakan respons imun yang memadai, semakin besar kemungkinan mereka akan mampu melindungi individu dari varian virus yang muncul.
Dikutip dari Al Arabiya, Selasa (6/7), menurut ahli imunologi Dr. Ellebedy dan timnya, pusat germinal masih sangat aktif pada keempat belas peserta penelitian 15 minggu setelah menerima dosis pertama vaksin. Ellebedy dan tim menambahkan, jumlah sel memori yang mengenali virus tidak menurun.
“Ini pertanda baik tentang seberapa tahan lama kekebalan kita dari vaksin ini,” kata Dr. Ali Ellebedy yang berbasis di Universitas Washington di St. Louis kepada New York Times.
“Fakta bahwa reaksi berlanjut selama hampir empat bulan setelah vaksinasi - itu pertanda yang sangat, sangat bagus.”
Dr Ellebedy menambahkan, penelitian ini tidak mempertimbangkan vaksin Covid-19 Johnson dan Johnson, tetapi memperkirakan respons kekebalan terhadap virus kurang tahan lama dibandingkan vaksin mRNA.
Ellebedy dan tim melaporkan, sel-sel kekebalan yang mengenali virus pada individu yang sebelumnya telah terinfeksi Covid-19 tetap berada di sumsum tulang setidaknya selama delapan bulan setelah infeksi. Ini menunjukkan kekebalan mungkin bertahan bertahun-tahun pada orang yang sebelumnya terinfeksi dan kemudian divaksinasi.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar orang yang divaksinasi dengan Pfizer atau Moderna akan terlindungi dalam jangka panjang terhadap varian yang ada. Namun, orang dewasa yang lebih tua atau orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah akan membutuhkan suntikan booster.
Durasi pastinya atau berapa lama perlindungan yang diberikan oleh vaksin mRNA terhadap virus belum ditentukan.
Baca juga:
Kementerian Kesehatan Israel Sebut Efektivitas Vaksin Pfizer Turun Jadi 64 Persen
Inggris Segera Akhiri Lockdown, Cabut Aturan Masker & Jaga Jarak Sosial
Ada Satu Kasus OTG dari Indonesia, China Lockdown Satu Kota di Perbatasan Myanmar
Ribuan Warga India Ditipu Suntikan Vaksin Covid-19 Palsu, Isinya Air Garam
Menkes Prancis Peringatkan Warga Gelombang Keempat Pandemi Covid-19