VIDEO Demonstran Robohkan Patung Ayah Mantan PM Bangladesh Pakai Kapak dan Ekskavator
Video Demonstran Bangladesh Robohkan Patung Ayah Mantan PM Pakai eskavator
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina kemarin mengundurkan diri dan kabur ke India.
- VIDEO: Suasana Detik-Detik Jelang Pelantikan Prabowo-Gibran di Gedung MPR/DPR
- VIDEO Demonstran Makan-Makan dan Jarah Barang-Barang di Istana PM Bangladesh, Ada yang Ambil Baju dan Kutang
- VIDEO: Istana Ungkap Rencana Jokowi Turun Gunung Kampanye hingga Polemik Bansos
- VIDEO: Istana Buka Suara Panas Soal Pemakzulan Presiden Jokowi di Tahun Pemilu 2024
VIDEO Demonstran Robohkan Patung Ayah Mantan PM Bangladesh Pakai Kapak dan Ekskavator
Ribuan demonstran Bangladesh kemarin menyerbu istana perdana menteri di Ibu Kota Dhaka setelah mendengar laporan Perdana Menteri Sheikh Hasina mengundurkan diri dan kabur ke luar negeri.
Massa terlihat mengibarkan bender Bangladesh di jalanan Dhaka sebelum ratusan orang menjebol gerbang istana perdana menteri.
Massa juga terlihat merobohkan patung ayah Hasina yang adalah mantan Presiden Pertama Bangladesh Mujibur Rahman di Dhaka.
Cuplikan yang dibagikan stasiun televisi Channel 24 memperlihatkan seorang demonstran berdiri di pundak patung Mujibur Rahman di salah satu jalan utama di Dhaka kemudian merusak bagian kepala patung dengan kapak. Massa yang menyaksikan berseru memberi dukungan.
Sebuah alat berat excavator juga terlihat memukul-mukul bagian kepala patung sampai akhirnya kepala itu jatuh disambut sorak sorai massa.
Video massa merusak patung dan merobohkannya itu viral di dunia maya.
🚨 The statue of Sheikh Mujib, the father of former prime minister Sheikh Hasina, is destroyed.#Bangladesh pic.twitter.com/Ju9gHCNuwn
— DOAM (@doamuslims) August 5, 2024
Video kepala patung ayah mantan PM Bangladesh dirobohkan demonstran
Dilansir News18, Senin (6/8), media lokal memperkirakan ada sekitar 400.000 demonstran di jalanan namun angka ini sulit diverifikasi.
Demonstran menentang Liga Awami, partai pendukung PM Hasina dan menuntut dia mundur. Sementara itu massa pendukung dan anti-pemerintah bentrok.
Militer kemudian mengambil alih pemerintahan dipimpin Jenderal Waker Uz Zaman yang menyerukan kekerasan harus dihentikan.
Dalam siaran televisi, Jenderal Waker Uz Zaman mengumumkan Hasina telah mundur dan militer membentuk pemerintahan sementara.
"Negeri ini sudah mengalami banyak penderitaan, ekonomi terdampak, banyak orang mati--kini saatnya menghentikan kekerasan," ujar Waker dalam siaran televisi.
Sang jenderal mengatakan dia akan berbicara dengan presiden untuk membentuk pemerintahan sementara. Belum diketahui apakah dia yang akan memimpin pemerintahan itu.
Hasina, 76 tahun, melarikan diri dengan helikopter dan mendarat di India sebelum berangkat ke London.
Sedikitnya 98 orang tewas dalam kerusuhan kemarin, termasuk 14 polisi. Sejak unjuk rasa muncul awal Juli setidaknya sudah 300 orang tewas.