Berkuasa 15 Tahun, PM Bangladesh Akhirnya Mundur Lalu Kabur ke Luar Negeri, Kantornya Dijarah Demonstran
Sheikh Hasina kabur menggunakan helikopter militer bersama saudara perempuannya.
Berkuasa 15 Tahun, PM Bangladesh Akhirnya Mundur Lalu Kabur ke Luar Negeri, Kantornya Dijarah Demonstran
Perdana Menteri (PM) Bangladesh, Sheikh Hasina mengundurkan diri pada Senin (5/8) dan melarikan diri ke luar negeri, ungkap sejumlah sumber.
Hasina mundur ketika semakin banyak rakyatnya yang terbunuh dalam kekerasan terburuk yang melanda negara Asia Selatan tersebut, seperti dilansir Al Arabiya. Dia telah berkuasa selama 15 tahun.
Panglima Angkatan Darat Bangladesh, Jenderal Waker-Us-Zaman menyampaikan dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Hasina (76) telah meninggalkan negara tersebut dan akan dibentuk pemerintahan sementara.
Menurut sejumlah laporan media, Hasina terbang dengan helikopter militer dengan saudara perempuannya dan menuju ke India.
CNN News 18 melaporkan, Hasina mendarat di Agartala, ibu kota negara bagian Tripura di India timur laut.
Menurut sejumlah laporan media, Hasina terbang dengan helikopter militer dengan saudara perempuannya dan menuju ke India. Saluran televisi CNN News 18 melaporkan, Hasina mendarat di Agartala, ibu kota negara bagian Tripura di India timur laut.
Dalam tayangan televisi, ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota Dhaka merayakan pengunduran diri Hasina. Ribuan massa juga menyerbu rumah dinas Hasina 'Ganabhaban' dan menerikaan slogan-slogan, mengepalkan tangan dan menunjukkan tanda kemenangan.
Massa juga masuk ke dalam rumah dan beberapa orang terlihat membawa keluar televisi, kursi, dan meja dari rumah yang paling dijaga ketat di negara tersebut.
"Dia melarikan diri, melarikan diri," teriak massa.
Para demonstran juga memanjat ke patung pejuang kemerdekaan, Sheikh Mujibur Rahman, yang juga ayah dari Hasina dan menghancurkannya dengan kapak.
Para aktivis mahasiswa telah menyerukan demonstrasi di Dhaka pada Senin, melawan penerapan jam malam di seluruh negeri untuk menekan Hasina agar mengundurkan diri, sehari setelah bentrokan mematikan di seluruh Bangladesh yang menewarkan hampir 100 orang. Sekitar 150 orang tewas dalam unjuk rasa bulan lalu.