VIDEO Rekaman Drone Saat Tentara Israel Bantai Ratusan Warga Palestina Sedang Berebut Bantuan Kemanusiaan di Gaza
VIDEO dari Drone Saat Tentara Israel Bantai Ratusan Warga Palestina Sedang Berebut Bantuan Kemanusiaan
Kementerian Kesehatan Palestina kemarin mengatakan sedikitnya 112 warga Palestina tewas dan 750 lainnya luka.
- Rekaman Video Beraninya 3 Pejuang Gaza Palestina Serbu Bangunan Berisi Tentara Israel, Baku Tembak Jarak Dekat
- Ini Bukti Rekaman Video Tentara Israel Gunakan Warga Palestina Jadi Perisai Manusia Masuki Rumah & Terowongan di Gaza
- Video Ratusan Pemukim Israel Serang dan Halangi Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza
- Drone Israel Tembaki Warga Gaza yang Hendak Ambil Bantuan Makanan, 40 Orang Tewas
VIDEO Rekaman Drone Saat Tentara Israel Bantai Ratusan Warga Palestina Sedang Berebut Bantuan Kemanusiaan di Gaza
Kementerian Kesehatan Palestina kemarin mengatakan sedikitnya 112 warga Palestina tewas dan 750 lainnya luka karena diberondong tembakan oleh tentara Israel saat mereka sedang berebut mengambil bantuan kemanusiaan di Kota Gaza.
Pembantaian itu terjadi di saat warga Gaza tengah kelaparan karena ratusan truk bantuan kemanusiaan dilarang masuk ke Gaza oleh tentara Israel.
Pihak Kementerian mengatakan serangan itu adalah bagian dari perang genosida Israel dan menyerukan komunitas internasional untuk turun tangan mewujudkan gencatan senjata untuk melindungi warga sipil.
Warga Palestina sedang berkerumun di Jalan al-Rashid ketika truk bantuan kemanusiaan sedang dalam perjalanan membawa tepung. Cuplikan gambar dari Aljazeera memperlihatkan mayat-mayat dan warga Palestina yang terluka dibawa dengan truk. Ambulans tidak bisa menjangkau lokasi tersebut.
"Kami pergi untuk mengambil tepung. Tentara Israel menembaki kami. Banyak yang syahid tergeletak di jalan dan kini kami masih berusaha membawa mayat-mayat. Tidak ada pertolongan pertama," kata seorang saksi.
Jurnalis Aljazeera di lokasi Ismail al-Ghoul mengatakan, setelah melepaskan tembakan, tank Israel melindas mayat-mayat warga Palestina dan mereka yang terluka.
"Ini pembantaian, puncak dari ancaman kelaparan terhadap warga sipil Gaza," kata al-Ghoul.
The massacre carried out by the Israeli army last night is one of the biggest crimes in the history of mankind.
— Megatron (@Megatron_ron) February 29, 2024
They sent Israeli aid trucks designed to help lure the starving Gazans and opened fire on them with machine guns and tanks. All this by filming it from a drone and… pic.twitter.com/bd7ZyDHBdw
Mereka yang tewas dan terluka kini sudah dibawa ke empat rumah sakit: al-Shifa, Kamal Adwan, Ahli dan Rumah Sakit Yordania. Ambulans tidak bisa mencapai lokasi karena kawasan itu sudan benar-benar hancur.
"Jumlah korban akan bertambah. Rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung pasien dalam jumlah besar karena kurangnya bahan bakar dan obat-obatan. Rumah sakit juga kehabisan stok darah."
Sementara itu wartawan Aljazeera di Yerusalem Timur Bernard Smith mengatakan, militer Israel "awalnya berusaha menyalahkan kerumunan warga dengan menyebut mereka terluka akibat saling berdesakan dan terinjak-injak ketika truk bantuan datang.
"Kemudian setelah ada desakan, Israel mengatakan tentara mereka merasa terancam oleh kerumunan itu dan mereka kemudian melepaskan tembakan," ujar Smith.
Tak Bisa Dilukiskan dengan Kata-Kata
Seorang warga Palestina mengatakan kepada Quds News Network, serangan militer Israel itu adalah kejahatan.
"Saya sudah menunggu sejak kemarin. Sekitar pukul 04.30 pagi ini truk mulai berdatangan. Ketika kami mendekati truk, tank Israel dan pesawat tempur mulai menembaki kami, itu semacam jebakan.
"Kepada negara Arab saya ingin katakan, kalau kalian ingin kami terbunuh, mengapa mengirimkan bantuan kemanusiaan? Kalau terus begini kami tidak mau dikirimkan bantuan apa pun. Setiap iring-iringan truk bantuan berarti pembantaian berikutnya."
Kepala departemen perawat di Rumah Sakit al-Shifa, Jadallah al-Shafei mengatakan "situasinya tak bisa dilukiskan dengan kata-kata."