Tentara Israel Usir Paksa Warga Palestina di Kamp Pengungsi Gaza, yang Menolak Ditembak dengan Artileri dan Drone
Militer Israel memerintahkan para pengungsi Gaza menuju lokasi pos pemeriksaan identitas.
Puluhan warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel di Gaza pada 21 Oktober. Tel Aviv melanjutkan aksi pemusnahan dan pengusiran warga Palestina di utara Jalur Gaza.
"Sedikitnya 33 warga Palestina tewas akibat serangan udara tentara penjajah Israel di seluruh Jalur Gaza" ungkap sumber medis kepada Aljazeera.
Dilansir dari laman The Cradle, sumber di lapangan mengatakan drone quadcopter Israel yang dilengkapi dengan pengeras suara memberikan perintah kepada keluarga di tempat penampungan untuk mengungsi.
Sumber tersebut mengatakan artileri Israel menyerang sekelompok besar pengungsi yang berkumpul di luar tempat penampungan setelah menerima perintah itu.
Dalam sebuah unggahan di akun X terlihat ratusan pengungsi di kamp Jabaliya baik laki-laki maupun perempuan berbondong-bondong menuju pos pemeriksaan untuk menunjukan identitasnya. Tentara penjajah Israel menargetkan para pengungsi di kamp Jabaliya yang menyimpang untuk kemudian ditembak drone dan artileri.
Mengisi botol air
Mereka dipaksa menunjukkan kartu identitas di tanah wilayah mereka sendiri. Bahkan, mereka yang mengikuti perintah pun tidak luput dari serangan. Selain itu, terlihat pula kondisi bangun yang sudah hancur menjadi puing-puing.
Sedikitnya enam orang tewas saat tengah mengantre untuk mengisi botol air di daerah Jabalia al-Balad, menurut kantor berita WAFA.
Sementara itu, di bagian selatan Kota Khan Younis beberapa orang juga tewas akibat pengeboman Israel terhadap tenda yang menampung para pengungsi.
Setidaknya 22 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Jabalia pada (17/10), yang menargetkan sebuah sekolah yang menampung para pengungsi. Menyusul tewasnya puluhan orang akibat serangan udara di Rumah Sakit Indonesia dan Rumah Sakit Al-Adwa
Jurnalis Aljazeera Hind Khoudary melaporkan, tim pertahanan sipil masih berusaha mencari puluhan mayat dari bangunan tempat tinggal yang hancur di Beit Lahia dan Jabalia setelah serangan Israel menewaskan sedikitnya 80 warga Palestina pada malam sebelumnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti