Wabah Besar Malaria di Ethiopia Dipicu Serbuan Nyamuk dari Asia
Lebih dari 2.400 orang terjangkit malaria di kota Dire Dawa, Ethiopia.
Pada awal 2022, kasus malaria di kota Dire Dawa, Ethiopia melonjak. Lebih dari 2.400 orang terjangkit penyakit tersebut. Menurut laporan para ilmuwan, lonjakan infeksi ini disebabkan serbuan spesies nyamuk dari Asia yang menyebar di seluruh Afrika.
Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American Society of Tropical Medicine and Hygiene di Seattle, Amerika Serikat pada Selasa (1/11).
-
Bagaimana cara mencegah malaria dan demam berdarah? Untuk mencegah malaria dan demam berdarah, ada beberapa langkah yang bisa diikuti. Berikut adalah penjelasan lengkapnya: Mencegah Malaria:Menggunakan Kelambu Berinsektisida: Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida dapat mengurangi risiko digigit nyamuk yang membawa parasit malaria.Mengaplikasikan Repelen Nyamuk: Oleskan repelen nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau lemon eucalyptus pada kulit yang terbuka.Memakai Pakaian Pelindung: Kenakan pakaian lengan panjang dan celana panjang, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada malam hari. Menghindari Genangan Air: Usahakan untuk tidak membiarkan air menggenang di sekitar tempat tinggal karena ini bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk Anopheles.Menggunakan Insektisida: Semprotkan insektisida di dalam rumah untuk membunuh nyamuk yang mungkin masuk.Pengobatan Profilaksis: Jika bepergian ke daerah endemik malaria, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat antimalaria profilaksis sesuai anjuran dokter. Mencegah Demam Berdarah:3M Plus: Praktikkan ‘Menguras, Menutup, Mengubur, dan Memantau’ (3M Plus) untuk mengontrol tempat berkembang biak nyamuk Aedes.Menggunakan Repelen Nyamuk: Sama seperti pencegahan malaria, menggunakan repelen nyamuk juga efektif untuk mencegah gigitan nyamuk Aedes.Memasang Kawat Nyamuk: Pasang kawat nyamuk pada jendela dan ventilasi untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah.Menghindari Aktivitas di Luar Ruangan Saat Fajar dan Senja: Nyamuk Aedes seringkali lebih aktif pada waktu-waktu ini. Menggunakan Kelambu Saat Tidur: Ini penting terutama jika tinggal di daerah endemik demam berdarah.Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk: Tanaman seperti lavender dan citronella dapat membantu mengusir nyamuk.
-
Siapa yang menemukan bahwa nyamuk menularkan malaria? Penularan penyakit malaria yang berbahaya ini dibuktikan oleh Sir Ronald Ross, seorang ahli bedah tentara Inggris yang bekerja di India.
-
Mengapa wabah malaria di Cirebon bisa meluas? Usut punya usut meluasnya wabah malaria di wilayah Cirebon itu diakibatkan proses modernisasi kota yang serampangan.
-
Kapan nyamuk Aedes Aegypti aktif? Nyamuk ini aktif sekitar pukul 10.00 hingga 15.00.
-
Kenapa malaria bisa kambuh? Malaria dapat kambuh atau kembali aktif kapan saja, terutama jika sistem kekebalan tubuh seseorang melemah atau jika parasit tetap ada dalam tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menyebabkan gejala klinis.
-
Siapa yang menyebarkan penyakit malaria? Diketahui, nyamuk Anopheles betina dikenal luas sebagai nyamuk pembawa parasit plasmodium. Parasit ini adalah penyebab penyakit malaria.
Menurut para ilmuwan, nyamuk yang menyebar ini adalah Anopheles stephensi, berasal dari India dan Teluk Persia. Nyamuk ini adalah vektor atau perantara utama untuk parasit Plasmodium yang menyebabkan malaria pada manusia. Di Afrika, vektor malaria utama adalah Anopheles gambiae, dikutip dari laman Science News, Kamis (3/11).
Anopheles stephensi pertama kali dilaporkan di benua Afrika menyebar di Djibouti pada 2012. Sejak saat itu, spesies ini menyebar ke negara Afrika lainnya seperti Ethiopia, Somalia, dan Nigeria.
Fitsum Girma Tadesse, ahli biologi molekuler di Lembaga Penelitian Armauer Hansen di Addis Ababa, Ethiopia, delapan tahun sejak nyamuk ini muncul di Djibouti, Ethiopia melaporkan kasus malaria naik 40 kali lipat setiap tahun. Namun tidak ada yang secara langsung mengaitkannya dengan A.Stephensi.
Ketika kasus malaria tiba-tiba melonjak di Dire Dawa, dari 27 kasus menjadi 260 hanya dalam tiga pekan di awal 2022, Tadesse dan timnya melakukan penyelidikan.
Peneliti menelusuri 80 pasien di kota tersebut yang pernah berobat di klinik daerah maupun kampus, juga menelusuri 210 pasien yang berobat karena alasan lain. Lalu mereka melakukan pemeriksaan malaria terhadap anggota keluarga pasien tersebut.
Tim juga memeriksa lingkungan tempat tinggal pasien untuk mencari keberadaan nyamuk dewasa dan larva dalam radius 100 meter dari rumah tangga, atau dalam kasus mahasiswa yang mengunjungi klinik asrama.
Tim menemukan, pasien malaria terutama tinggal di dekat sumber air yang dihuni nyamuk A. stephensi. Rumah dan asrama yang dekat dengan habitat perairan yang menampung larva A. stephensi memiliki kemungkinan 3,4 kali lebih besar tertular daripada rumah yang tidak dekat dengan sumber air tersebut. Dan sebagian besar nyamuk dewasa yang ditangkap tim - 97 persen - adalah spesies invasif, satu-satunya spesies nyamuk yang ditemukan para peneliti membawa parasit Plasmodium.
Untuk mencegah penularan malaria, Tadesse menyarankan masyarakat menutup wadah air, sehingga nyamuk tidak bersarang dan bertelur di dalamnya.
Baca juga:
Seekor Kera Mati Dijadikan Hewan Percobaan di Laboratorium Inggris
Peneliti Ungkap Ukuran Cula Badak Makin Pendek Seiring Waktu, Ini Sebabnya
Gajah Betina Terbesar di Afrika Mati di Usia 65 Tahun
Mengenal Penyebab Malaria yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
5 Pencegahan Malaria Secara Alami, Kurangi Risiko Penularan