Wali Kota Venezuela Tandai Rumah Pasien Covid-19 dengan Simbol Merah
Negara Amerika Selatan itu mengalami kebangkitan virus setelah puncak pertama Agustus lalu, dengan 1.526 kasus baru dan 15 kematian dilaporkan hari Selasa.
Wali kota di Venezuela tengah telah mulai memasang simbol peringatan merah di rumah pasien yang terinfeksi COVID-19.
Wali kota tersebut juga mengancam akan memotong bantuan kesejahteraan bagi mereka yang melanggar karantina, mendorong kepala jaksa penuntut negara untuk membuka penyelidikan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
"Kami melindungi orang-orang kami," kata Luis Duque, wali kota kota Sucre di negara bagian Yaracuy, menunjuk ke tanda kertas putih di sebuah rumah dengan lingkaran merah dan garis yang ditarik masuk.
"Ini menandakan ada kasus COVID atau dugaan kasus COVID, sehingga masyarakat waspada," imbuhnya dalam video yang diunggah pekan ini di akun Instagram miliknya, seperti dilansir Antara mengutip Reuters, Kamis (8/4).
Ia mengatakan kepada radio lokal bahwa langkah-langkah radikal diperlukan ketika Venezuela menangani gelombang kedua virus corona.
Duque mengatakan manfaat bantuan termasuk pemberian makanan dan gas untuk memasak dapat dihentikan jika orang tidak mematuhi perintah karantina.
Langkah Duque, anggota Partai Sosialis yang berkuasa di pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, membawa tuduhan diskriminasi dari oposisi negara dan mendorong Jaksa Agung Tarek Saab untuk membuka penyelidikan.
Dalam sebuah unggahan Twitter pada Rabu, Saab menyebut tindakan tersebut "memecah belah" dan mengatakan Duque bertindak secara sepihak.
Saab menambahkan bahwa kantornya dan kantor ombudsman negara bagian telah mulai menghapus tanda-tanda itu.
Negara Amerika Selatan itu mengalami kebangkitan virus setelah puncak pertama Agustus lalu, dengan 1.526 kasus baru dan 15 kematian dilaporkan hari Selasa.
Yaracuy melaporkan 186 kasus baru pada Selasa, keempat di antara 23 negara bagian dan ibu kota distrik, data resmi menunjukkan.
Duque mengatakan kotanya juga akan mendenda siapa pun yang tidak mematuhi karantina yang setara dengan $ 9 atau sekitar Rp131 ribu.
Baik kementerian informasi Venezuela maupun Duque tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Dia mengatakan kepada radio lokal bahwa jika ada yang menganggap tindakan tersebut tidak konstitusional maka mereka dapat menggugatnya di pengadilan.
Baca juga:
Ilmuwan Serukan Penyelidikan Baru Asal Usul Virus Corona, Dengan atau Tanpa China
Malaysia Tetap Gunakan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Walaupun Ada Laporan Efek Samping
PSK di Brasil Mogok Sepekan, Tuntut Jadi Penerima Vaksin Prioritas
Penelitian: Sepertiga Penyintas Covid-19 Alami Gangguan Mental
Makan Malam di Restoran, Menteri Prancis Diselidiki karena Langgar Pembatasan Covid
Inggris Pertimbangkan Larang Vaksin AstraZeneca bagi Kalangan Muda